Sabtu, 30 Mei 2009

Gebyar KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) UIN SGD Bandung 2009

KPI sebagai salah satu jurusan di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Secara Aktif kembali mengadakan acara yaitu ” Gebyar KPI 2009″. Kami mengadakar berbagai macam rangkaian acara diantaranya sebagai berikut :

Perlombaan Tingkat SMU/Sederajat/Mahasiswa/Umum I. Waktu Pelaksanaan Lomba pidato 4 Bahasa : Senin, 1 Juni 2009 Lomba Film Dokumenter : Senin, 1 Juni 2009 Lomba Nasyid : Selasa 2 Juni 2009 lomba presenter : selasa 2 Juni2009

II. Tempat Pelaksanaan Studen center UIN SGD Bandung ( jl. Raya Cipadung no 105 Bandung 40614 )

IV. Tema Lomba Pidato Bahasa Arab

a. Dakwah berbasis komunikasi

b. dakwah di era globalisasi

c. TV sebagai Media dakwah d. Radio sebagai media dakwah.

V. Peserta Lomba Pidato

1. Peserta adalah Siswa/i, Mahasiswa/i , Umum dari sekolah /perguruan tinggi di jawa barat.

2. Setiap peserta di kenakan biaya pendaftaran sebesar Rp.30.000 ( Tiga Puluh Ribu rupiah )

3. Peserta Berpenampilan Rapih dan Sopan.

4. waktu tampil 5-10 menit mencakup Opening ,Transisi, dan Closing

5. Tiap acara memilih salah satu Tema yang ditentukan Panitia 6. Memilih salah satu Bahasa

VII. Kriteria Penilaian Lomba Pidato

1. Penampilan

2. Penguasaan Materi ( Acara )

3. Penguasaan Panggung 4. Artikulasi

VII. Peserta Lomba film Dokumenter

1. Peserta adalah Siswa/i, Mahasiswa/i , Umum dari sekolah /perguruan tinggi di jawa barat.

2. Setiap Peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp. 50.000 ribu rupiah ( lima puluh ribu rupiah ) 3. judul film bebas

4. Di serahkan dalam bentuk CD

VII. Kriteria penilaian limba film

1. ide / Tema

2. Pesan

3. Durasi Maximal 30 menit

IX. Peserta Lomba nyanyi

1. Peserta adalah Siswa/i, Mahasiswa/i , Umum dari sekolah /perguruan tinggi di jawa barat.

2. Setiap Peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp. 50.000 ribu rupiah ( lima puluh ribu rupiah )

3. Peserta ber[enampilan rapi dan shopan.

X. Kriteria Penilain Lomba Nyayi

1. Penampilan

2.kekompakan

3.Vokal

4. Kerapian dan Instrumen

5. Harmonisasi

6. Busana.

7. Artikulasi

XI. Tema Karya Tulis Ilmiah

1. Menggali kearifan lokal di tengah budaya global ( Mahasiswa )

2. Peran Mahasiswa Menghadapi Globalisasi Media ( mahasiswa )

3. Pengaruh isi tayangan media penyiaran terhadap perilaku Remaja ( SMU/Sederajat )

4. Peran Pelajar Menghadapi Globalisasi Media( SMU/Sederajat )

XII. Peserta karya tulis ilmiah

1. Peserta adalah Siswa/i, Mahasiswa/i , Umum dari sekolah /perguruan tinggi di jawa barat.

2. Setiap Peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp. 30.000 ribu rupiah (Tiga puluh ribu rupiah )

3. Peserta berpenampilan rapi dan sopan

4. terdiri dari 5-10 halaman dan di presentasikan.

5. memilih tema yang ditentukan panitia

6. Tulisan times new roman huruf 12 dan spasi 1,5.

XII. Kriteria Penilaian Lomba karya tulis Ilmiah

1. Penguasaan Materi

2. Bahasa

3. Penulisan

XIV. Peserta lomba presenter

1. Peserta adalah Siswa/i, Mahasiswa/i , Umum dari sekolah /perguruan tinggi di jawa barat.

2. Setiap Peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp. 30.000 ribu rupiah (Tiga puluh ribu rupiah )

3.peserta berpenampilan rapi dan sopan

4. Waktu tampil 5-10 menit mencakup opening ,transisi,dan closing

5. Tiap acara memilih salah satu acara yang ditentukan panitia 10 menit sebelum penampilan.

XV. kriteria Penilaian lomba Presenter

1.penampilan

2.penguasaan materi

3.penguasaan panggung

4.artikulasi 5.intonasi

XVI. ketentuan Umum

1. Juara Lomba presenter Diambil Juara I,II,II

2. Technical Meeting dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 22 mei 2009 di Student center UIN SGD Bandung pkl 09.00 WIB s/d selesai.

3. Uang pendaftaran yang telah di serahkan tidak dapat diambil kembali.

5. hal-hal yang belum jelas dapat langsung ditanyakan ke panitia.

6. Kontak person : Ai Rahmayanti ( 085722256064 ), elsa dwiyanti ( 085223864220),Epi Hanapiah (085310008877 ), Dani Firmansyah ( 085294787320)

Baca Selengkapnya →

Cara membuat Virus Worm

Bro ... Kamu pasti inget dengan virus worm yang sempat menghebohkan Tampilan awal program Vbs WGinternet beberapa waktu yang lalu : Anna Kournikova. Worm yang menginfeksi Windows beserta Outlook Exressnya, akan mengirim sendiri pesan virus ke seluruh email yang terdapat pada address book.

Sebenarnya untuk membuat worm semacam itu kamu tidak harus menjadi seorang programmer handal. Cukup bisa njalanin komputer dan punya softwarenya. Lalu apa softwarenya ? VBS Worm Generator !! Dengan program yang dibuat oleh hacker Argentina berusia 18 tahun itu kamu dapat membuat virus yang sama dahsyatnya dengan Anna Kournikova, cukup dengan melakukan beberapa klik.

Program VBSWG memungkinkan kamu untuk membuat worm dengan nama sesukamu. Kamu juga bisa memilih efek dari worm tersebut, seperti misalnya menampilkan pesan atau memaksa seseorang untuk menuju situs tertentu. Akibat yang paling parah tentunya jika worm tersebut kamu setting supaya membikin crash komputer.

Kemampuan lain dari VBSWG adalah melakukan enkripsi terhadap source code worm yang dibuat. Kemampuan lainnya bisa kamu coba sendiri :-) Pokoknya cukup hebatlah program ini.

Tapi seperti yang dikatakan oleh pembuatnya, VBS Worm Generator hanya boleh digunakan untuk belajar, bukan untuk merugikan orang lain. Untuk itu jika Anda memang berniat mencobanya, ingat-ingat peringatan tersebut.

Atau gunakan search engine http://www.google.com dan masukkan keyword vbswg2bfix.zip, Vbswg2B.zip, worm generator, dan keyword semacamnya
Baca Selengkapnya →

Cara membuat program perusak (Seperti Virus)

Membuat program  perusak (seperti virus) merupakan keinginan sebagian para pemula komputer,
tapi  bagaimana  mereka bisa membuat kalau mereka tidak tahu bahasa pemograman sama sekali,
anda  jangan  resah  untuk  masalah  ini karena saat ini penulis akan mengajarkan anda cara
membuat program perusak ( seperti virus) yang sangat sederhana sekali tapi sangat mematikan
bahkan bisa  dikatakan lebih mengerikan dari program perusak manapun.

Pertama  kali  skill  yang  anda butuhkan adalah dasar DOS, tanpa ini anda akan sulit untuk
berkreasi  dalam membuat program ini tapi jika anda tidak tahu dasar perintah DOS maka anda
cukup copy paste saja, bahasa pemograman yang akan kita pakai adalah Turbo Basic v1.0, anda
dapat mendownloadnya di Google atau cari dirental CD.

Jika  anda  buta pemograman Turbo Basic maka anda masuk ke Edit lalu anda tulis Source Code
program perusak.

shell "Perintah DOS"

dengan diawali kata shell maka anda dapat menjalankan perintah DOS pada program, misal anda
membuat :

shell "c:"
shell "cd\"
shell "del command.com"

Diatas  adalah contoh  menghapus  DOS  pada  DOS Classic, Windows  95/98  sehingga pengguna
komputer tidak dapat booting, kita contohkan yang lain.

shell "c:"
shell "cd\"
shell "deltree /y mydocu~1"
shell "deltree /y windows"
shell "deltree /y progra~1"

Diatas  adalah  contoh  menghapus  Directory My Document, Windows dan Program Files, sangat
fatal bukan ?

Setelah anda selesai membuat programnya maka anda save dahulu, caranya pilih File lalu Save
lalu  beri nama filenya misal VIRUS.BAS, setelah itu baru kita mengcompile source code tadi,
caranya pilih Options lalu pilih Compile to EXE file, setelah itu masuk ke pilihan compile
lalu anda enter, maka source code tersebut akan menjadi file EXE.

Jika  file  EXE  tersebut  dijalankan maka komputer anda akan menjalankan perintah DOS pada
program,  dari  tutorial  diatas,  anda dapat berkreasi sendiri bagaimana virus buatan anda
dapat  berjalan sesuai dengan anda inginkan, perlu diketahui bahwa BELUM ADA SATU ANTIVIRUS
DIDUNIA  INI  DAPAT MENDETEKSI PROGRAM INI ADALAH VIRUS jadi anda bebas mengcopykan program
ini ke komputer manapun yang anda suka kecuali komputer berbasis non DOS atau Windows, hehe

Tujuan  dari  tutorial  ini  adalah  agar  kita lebih waspada terhadap berbagai file dengan
ekstensi   *.exe  meskipun  file  *.exe  tersebut 100% dinyatakan bebas virus dari berbagai
jenis Antivirus.
Baca Selengkapnya →

Cara Membuat Virus Dalam Sekejab

Cara Membuat Virus Dalam Sekejab

Masih ingat dengan virus Aksika? Virus “open source” yang satu itu memang memiliki banyak sekali varian. Tidak heran karena source code-nya memang disedia kan bebas di Internet, jadi siapapun dapat dengan mudah mengubah dan meng-compile source code-nya dan jadilah varian baru.

Berawal dari kemudahan itulah, banyak virus maker ataupun programer pemula mencoba–coba untuk membuat virus tanpa perlu repot. Paling yang dibutuhkan hanyalah pengetahuan seputar operating system dan programming.
Namun kemudahan itu belum seberapa, bila dibandingkan dengan menggunakan program Virus Generator. Dari namanya saja, kita sudah dapat mengira kegunaan dari program tersebut. Ya, Virus Generator merupakan program untuk dapat membuat virus secara mudah dan instan.
Bermula dari sampel sebuah virus yang lumayan banyak dikirimkan oleh pembaca kepada kami. PC Media Antivirus mengenalnya dengan nama Gen.FFE-Fajar, namun antivirus lain ada juga yang menyebutnya dengan nama Brontok.D. Dengan penyelidikan sederhana akhirnya diketahui bahwa virus tersebut dibuat menggunakan Virus Generator.
Fast Firus Engine (FFE)
Pembuat Generator tersebut menamakan program buatannya itu dengan nama Fast Firus Engine. Seperti yang terlihat pada program ataupun situs pembuatnya, ia memberitahukan bahwa program ini hanya untuk tujuan pembelajaran dan tidak untuk tindakan merusak. Namun tetap saja, bila program ini sudah jatuh ke tangan yang salah, pasti akan digunakan untuk pengrusakan.
Virus Generator ini dibuat menggunakan bahasa Visual Basic dan di-compress menggunakan packer tELock. Dalam paketnya terdapat dua buah file, yakni Fast Firus Engine.exe dan data.ex_. Fast Firus Engine. exe merupakan program utama dalam pembuatan virusnya dan sementara file data.ex_ sebenarnya merupakan badan virus asli yang belum dimodifi kasi.
Saat file Fast Firus Engine.exe dijalankan, maka pengguna akan dihadapkan pada sebuah interface. Anda hanya disuruh mengisikan nama virus, nama pembuat, dan pesan-pesannya. Lalu dengan menekan tombol Generate, maka jadilah virus Anda.
Cara kerja dari Generator tersebut sebenarnya sangat sederhana. Ia hanya menambahkan data yang Anda masukkan tadi ke bagian akhir file virus asli (data.ex_). Nantinya informasi tersebut digunakan oleh virus dalam proses infeksi.
Bagaimana Virus Menginfeksi?
Virus hasil ciptaan FFE memang terlihat sederhana. Sama seperti Generatornya, ia juga dibuat menggunakan bahasa Visual Basic yang di-compile dengan metode Native- Code. Lalu di compress menggunakan tELock agar ukurannya semakin kecil. Virus ini memiliki ukuran tubuh asli sebesar 55.296 bytes.
Saat virus kali pertama dieksekusi, ia akan membuat beberapa file induk di beberapa lokasi. Seperti di direktori \%WINDOWS%\, akan terdapat file dengan nama.exe, Win32 exe, activex.exe, dan %virusname% (nama virus sesuai yang diisikan oleh sang pembuatnya pada Generator). Di \%WINDOWS%\ %system32%\ akan terdapat file copy.pif, _default.pif, dan surif.bin. Selain itu, ia juga mengubah atau membuat file Oeminfo.ini yang merupakan bagian dari System Properties. Jadi apabila komputer Anda terinfeksi oleh virus hasil generate dari FFE, maka pada System Properties akan terdapat tulisan “Generated by Fast Firus Engine”.
Di direktori \%WINDOWS%\%System%\ akan terdapat beberapa file induk lagi yang menggunakan nama yang sama seperti file system milik Windows, seperti csrss.exe, winlogon.exe, lsass.exe, smss.exe, svchost. exe, dan winlogon.exe.
Dan tak lupa, pada root drive pun akan terdapat file dengan nama “baca euy.txt” yang berisikan pesan–pesan dari si pembuat virus. Jadi pada saat membuat virus dengan menggunakan Generator tersebut, maka pembuatnya akan disuguhkan beberapa kotak input, seperti Author of the virus, Name of the virus, dan Messages. Nah, isi dari kotak messages ini yang nantinya ditampilkan pada file “baca euy.txt” tersebut.
Setelah virus berhasil meng-copy-kan file induknya ke dalam sistem tersebut, ia akan menjalankan file induk tadi, sehingga pada memory akan terdapat beberapa process virus, seperti csrss.exe, winlogon.exe, lsass. exe, smss.exe, svchost.exe, dan winlogon.exe. Nama process yang mirip dengan process/services milik Windows tersebut mungkin sengaja untuk mengecoh user. Untuk membedakannya, Anda dapat melihat path atau lokasi process tersebut dijalankan. Process virus ini biasanya berjalan di direktori System sementara process/services milik Windows yang running biasanya berasal dari direktori System32.
Mengubah Registry
Virus ini menambahkan beberapa item startup pada registry agar pada saat memulai Windows ia dapat running secara otomatis atau untuk mengubah setting-an Windows agar sesuai keinginannya. Informasi mengenai registry yang diubahnya tidak akan dapat dengan mudah kita lihat karena dalam kondisi terenkripsi.
Yang ia ubah adalah seperti nilai dari item Userinit, yakni dengan menambahkan parameter ke file induk. Pada key HKEY_CURRENT_ USER\Software\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Windows\Load juga akan diubah itemnya agar mengarah ke file induknya dengan nama Activex.exe. Pada HKEY_CURRENT_USER \Software\Microsoft\ Windows\CurrentVersion\Run\ akan terdapat item baru dengan nama present. Key HKEY_ LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\ Windows\CurrentVersion\Run\ akan terdapat item baru juga dengan nama Default dan %username%, username di sini merupakan nama user yang sedang aktif saat itu.
Virus hasil generate dari FFE juga mengubah shell extension untuk file .exe, yakni dengan mengubah type information dari Application menjadi File Folder. Setting-an folder Options juga diubah agar tidak menampilkan extension dan setiap fi le dengan attribut hidden. Dan agar dapat aktif pada safe-mode, ia pun mengubah nilai dari item SafeBoot.
Dengan menggunakan bantuan registry Image File Execution Options, virus ini juga menambahkan item baru pada section tersebut dengan nama cmd.exe, msconfi g.exe, regedit.exe, dan taskmgr.exe. Maksudnya adalah agar setiap user yang mengakses program dengan nama file seperti itu, maka akan di-bypass oleh Windows dan dialihkan ke file induk si virus.
Bagaimana Virus Menyebar?
Virus ini dapat menyebar melalui media penyimpan data seperti flash disk. Saat Anda mencolokkan flash disk pada komputer yang terinfeksi, maka pada flash disk tersebut akan terdapat beberapa file baru, seperti explorer.exe, %virusname%.exe, dan msvbvm60.dll. Juga beberapa file pendukung seperti desktop.ini, autorun.inf agar ia dapat running otomatis pada saat mengakses flash disk tersebut.
File virus lainnya pun disimpan pada direktori baru di flash disk tersebut dengan nama Recycled yang berisikan file Firus.pif dan Folder.htt. Kesemua file virus tersebut dalam kondisi hidden sehingga tidak terlihat.
Virus Beraksi
Untuk dapat bertahan hidup, virus ini pun akan mencoba untuk memblok setiap program yang tidak ia inginkan seperti tools atau program antivirus termasuk PCMAV. Sama seperti halnya data registry yang diubah, data mengenai program apa saja yang diblok olehnya juga terdapat dalam tubuhnya dalam kondisi terenkripsi.
Jadi, saat virus sudah stay di memory, ia akan memonitor setiap program yang diakses oleh user, yakni dengan membaca nama file dan juga caption Window. Beberapa nama file antivirus yang dicoba untuk dibloknya adalah nav.exe, avgcc.exe, njeeves.exe, ccapps.exe, ccapp.exe, kav.exe, nvcoas.exe, avp32.exe, dan masih banyak lagi yang lainnya. Termasuk beberapa program setup atau installer juga tidak dapat dijalankan pada komputer terinfeksi.
Pencegahan dan Penanggulangan
PC Media Antivirus RC19 ini dapat membersihkan komputer terinfeksi secara tuntas dan akurat 100% setiap virus yang dibuat dengan menggunakan Fast Firus Generator. Untuk menghindari aksi blok oleh virus terhadap PCMAV, silakan Anda rename terlebih dahulu file PCMAV misalnya PCMAV-CLN.EXE menjadi MERDEKA.EXE.
Baca Selengkapnya →
Jumat, 29 Mei 2009

cara mengatasi boothing xp yang lambat?

Cara 1:
ada beberapa hal yang membuat booting pada OS Windows XP menjadi lambat. Beberapa di antaranya sudah dijelaskan oleh teman2 yang lain, bahwa kemungkinan terlalu banyak program yang dijalankan secara otomatis pada saat start up. Untuk mengatasinya anda bisa menonaktifkan beberapa program pada start up anda melaui msconfig (start menu > run > msconfig) atau bisa juga menggunakan program tambahan yang memang dirancang untuk mempercepat laju jalannya operating system (OS), baik ketika booting hingga proses pada saat dijalankan user.
Saya merekomendasikan TuneUp Utilities (saat ini tersedia hingga versi 2009), program yang mampu meningkatkan kinerja OS sesuai dengan yang kita harapkan. Diantaranya juga mampu melakukan cleaning dan defragmentasi registry (penyebab lain lambatnya booting), dan juga melakukan pengecekan, perawatan, dan perbaikan harddisk kita melalui disk doctor (agar performa menjadi maksimal). Untuk mencari yang "mirror" sudah banyak sekali beredar. Salah satunya di dalam situs download lengkap "www.4shared.com", lalu silakan search : TuneUp Utilities Full. Dan silakan ikuti petunjuk yang ada.
Jika anda memakai yang aseli malah lebih bagus, mengurangi adanya pembajakan (WNI yang baik gitu).

Cara 2:
coba uninstall program yang dijalankan pada saat startup. semakin banyak program yang diperintahkan untuk terbuka pada saat masuk windows, makan xp akan semakin lama untuk membaca semua perintah tersebut.

Cara 3:
Matikan start Up windows,
caranya:
1.Klik star-> Run -> Msconfig-> trus kamu disable aja yg gak penting
udah itu Di defrag,
lw gx ada Coba dicek dulu...
Ne caranya...

1. klik Star->Run->ketik Regedit
2.buka HKEY_LOCAL_MACHINE -> software -> microsoft -> Dfrg -> bootOptimizefunction
3. Cari 'enable' dan beri nilai Y untuk yes
4.Restart komputer

Semoga Bermanfaat
Baca Selengkapnya →
Senin, 25 Mei 2009

Bagaimana Cara Cepat Blog/Web Terangking Di Search Engine

Jika kita sudah membuat sebuah blog, atau website, maka kita tentu ingin agar sesegera mungkin blog/web kita ini masuk di search engine. Karena search engine, bisa dikatakan kunci untuk ‘mendatangkan banyak kunjungan ke web/blog kita’.

Karena 85% pengunjung website saya adalah dari search engine, demikian juga banyak website dengan ‘kunjungan banyak’ lainnya.

Bahkan statistik itu berlaku hampir di semua bisnis online.

Jadi jika kita fokus pada search engine rangking, maka sangat tepat sekali, sebagai langkah awal mendatangkan banyak pengunjung ke blog kita. Baru kemudian setelah kita sudah semakin menguasai search engine, kita bisa mencoba tehnik promosi yang lain.

Langkah supaya terbaca oleh robot search engine adalah:

1. Fokus saja ke 3 search engine besar utama: Google.com, Yahoo.com dan Msn.com!

Jadi jangan tertarik dan tertipu dengan jasa submit blog/web ke ratusan atau bahkan ribuan search engine.

Bahkan Anda bisa fokus ke Google.com terlebih dahulu, karena jika masuk di Google.com, sesuai pengalaman saya, tidak akan terlalu lama, Msn dan Yahoo pun akan mengindeks website saya.

2. Tidak harus submit secara langsung kepada mereka.

Gunakan saja cara tidak langsung yang malah justru lebih efektif. Yaitu:

3. Jika Blog, maka langkah pertama lakukan posting 10 - 25 Artikel.

Google.com akan mengindeks blog kita dengan cepat jika Ada yang bisa dimakan di blog kita. Dan ‘makanan’ robot search engine adalah: ‘Content’.

Jadi supaya cepat dirangking, pastikan isikan blog dengan cukup ‘content’ terlebih dahulu. Isikan dengan paling tidak 10 artikel, baru akan lebih cepat terangking di search engine.

Lalu bagaimana cara mencek apakah web/blog kita sudah termakan oleh search engine? Cukup mudah, masukkan saja alamat website kita di kotak pencarian search engine, baik Google.com ataupun Yahoo.com!

Misalnya: alamat website saya adalah http://kerjakeras.com maka saya masukkan: ‘www.kerjakeras.com’ pada kotak pencarian.

Jika blog/web saya sudah diambil oleh Google.com maka ia akan berwarna biru, dan ada penjelasan tentang web/blog saya itu ( deskripsi ).

Jika tidak maka warnanya akan hitam, dan ada tulisan: sebagai contoh: Hasil untuk www.akugila.com tidak ditemukan.

4. Setelah mengisikan conten secukupnya, maka submitlah blog ke banyak website yang sudah terangking di search engine.

Logis sekali bukan, jika kita ingin masuk di search engine, maka bertemanlah dengan web/blog yang sudah masuk terlebih dahulu.

Caranya? Mudah! Pasang Iklan Baris! Gunakan ‘web otomatis pemasang iklan baris’ semacam: growurl.com, efektifkan waktu pemasangan iklan Anda, GrowUrl.com akan mensubmit iklan ( berisi alamat blog/web ) Anda ke lebih dari 100 iklan baris.

Cara lain memperkenalkan web/blog kita ke search engine adalah dengan: Isi komentar di buku tamu, blog yang mempunyai banyak kunjungan seperti blog ini. :) Forum, dan lain lain.

Pastikan alamat web/blog Anda, Anda isikan dengan benar. Lewat website milik orang lain yang sudah terangking terlebih dahulu search engine akan menemukan alamat blog Anda dan mengambilnya.

Masuk akal bukan?

Bahkan saya bisa sampaikan bahwa, masuk ke search engine, jika Anda fokus dengan mengisikan konten yang berkualitas, ditambah submit alamat blog Anda ke iklan baris atau blog-blog terkenal, sudah hampir bisa dipastikan, website Anda akan terangking. Hanya masalah waktu saja.

Kadang web saya bisa masuk dalam 3 hari, kadang bahkan lebih cepat, kadang seminggu. Tidak masalah bukan? Karena jika Anda akan ada di bisnis online dalam jangka waktu sangat lama, apalah artinya beberapa hari.

Fokus saja dengan isikan konten yang berkualitas ke web/blog Anda, sehingga ketika orang akhirnya menemukan blog Anda lewat search engine, mereka akan senang, dan mereka akan kembali lagi.

Jika content Anda buruk, maka mereka tidak akan datang kembali, bukankah percuma menguasai rangking di search engine, jika kualitas content kita amburadul.

Oleh karena itu, masuk di search engine rangking adalah mudah. Yang lebih sulit adalah menjaga konsistensi untuk memberikan kontent yang berkualitas dalam jangka panjang.

Perlu komitmen dan sikap mau terus belajar!

Apapun bidang yang ingin Anda tulis dan kuasai, jika Anda mau, suka, senang belajar, maka Anda akan tahu banyak mengenai bidang itu, dan jangka panjang Anda akan menjadi expert.

Namun Anda tidak harus menunggu menjadi expert terlebih dahulu. Anda bisa memulai, cari tahu dan sharing di blog Anda, terus baca lagi, bagikan lagi. Semakin lama Anda sendiri akan belajar semakin banyak.

Rangking sudah tentu, jika fokus Anda menyediakan konten berkualitas!

Baca Selengkapnya →

URGENSI DO’A DALAM AJARAN ISLAM

Doa adalah salah satu tugas agama yang sangat penting dan berkedudukan sangat mulia, doa pun dapat dipandang sebagai pintu yang besar diantara pintu-pintu ibadah yang lain dalam pemperhambakan diri kepada Allah dan memperlihatkan ketumdukan jiwa kepada-Nya, sebaliknya Allah membenci orang yan tidak berdo’a bahkan dicap sebagai orang yang takabur.sebab orang yang tidak mau berdo’a kepada Allah berarti tidak melaksanakan perintah Allah Swt.
Do’a yang dilakukan manusia memiliki beberapa urgensi dalam kehidupannya diantaranya :
1. Do’a sebagai pencerminan kehambaan mahluk di hadapan tuhannya
Seperti di riwayatkan oleh Abu Hurairah dari rasullah Saw artinya ” siapa saja tidak memohon kepada Allah Swt maka Dia murka kepadanya” (H.R Tirmidzi)
2. do’a merupakan salah satu bentuk ibadah karena merupakan perintah dari Allah.
3. do’a sebagai proses solusi kehidupan baik spiritual maupun material.
4. do’a sebagai pengandali pusat gerak spiritual yang merupakan refleksi lahir melalui dzikir dan do’a.
5. do’a sebagai bagian dari qadar yang telah ditetapkan bagi seseorang.
Tsauban pernah meriwayatkan hadis dari Rasulullah saw.:
Artinya,Rasulullah saw, bersabda “Umur seseorang tidak bertambah kecuali dengan melakukan kebaikan, Qada yang akan menimpa seseorang tidak bisa ditolak kecuali dengan do’a,dan kebaikan akan diharamkan kepada seseorang karena dosa yang dilakukannya.”(H.R. Ibnu Majah)

Baca Selengkapnya →

Isti’adzah

Epistemologi do’a merupakan bagian dari metode dakwah yang di contohkan para nabi termasuk nabi terakhir Muhammad Saw, adalah suatu disiplin ilmu yang diwariskan oleh para nabi yang wajib dihayati, dipahami, di amalkan dan didakwahkan oleh umatnya, hal ini tentunya dianggap perlu dilakukan agar umat Islam memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual secara simultan.
Salah satu kajian dalam epitemologi do’a adalah istiadzah, secara etimologis isti’adzah merpakan upaya melindungi sesuatu dari sesuatu, baik berupa ucapan maupun tindakan, sedangkan secara terminologis diartikan sebagai sebuah term untuk menyambut sekumpulan redaksi do’a yang berisikan pemohonan pelindungan kepada Allah Swt dari sesuatu yang tidak diinginkan terutama sesuatu yang akan membahayakan bagi pemohon.
Secara eksplisit, al-Qur’an sendiri banyak mencontohkan untuk ber-isti’adzah baik dalam bentuk berita yang bermakna printah maupun dalam bentuk perintah secara langsung. Do’a isti’adzah pada dasarnya di pioritaskan untuk menghindari dari kejahatan pelaku mahluk Tuhan yang biasa terjadi pada waktu malam dan dari kejahatan khannas. Khannas sendiri adalah kegiatan wiswas (transpormasi energi) yang dilakukan oleh para traspormator kejahatan dari jin kafir dan manusia fisik serta kafir, itulah sebagian contoh isti’adzah sebagaimana disiratkan dalam QS Al-Falaq dan An-Nas.
Do’a isti’adzah untuk maksud tertentu sebagaimana dijelaskan dari dua prinsip tertentu, secara langsung bisa menggunakan dua surah mu’awwidzatain (dua surah untuk memohon perlindungan yang lazim disebutkan surat Al-Nas dan Al-Falq) dapat dipergunakan atau diuraikan untuk perlindungan.










Baca Selengkapnya →

Filsafat Barat Agustinus

Bukan kesatuan negara. Helenisme mengakibatkan lunturnya adat istiadat dan agama lokal yang sudah mapan. Dalam masa itu bermunculanlah aliran-aliran yang mengacu pada pandangan hidup, keagamaan, filsafat, "kebatinan" khususnya di kalangan para cendikiawan dan petugas tinggi pemerintahan dan tentara. Pada saat itu ada dua aliran yang berpengaruh luas dan lama yaitu Stoa dan Epikurisme. Para penganut aliran tersebut merasa telah mendapatkan dasar pandangan hidup untuk bisa bertahan dalam gejolak-gejolak politik yang baru. Dewa-dewi kuno diganti dengan keyakinan pada penyelenggaraan akal ("logos") yang "ilahi", di luar dan di atas semua peristiwa dan semua manusia. Penyelenggaraan itu malah sudah terpantul dan dapat ditemukan pada setiap manusia secara mikrokosmis. Untuk itu, manusia harus mencapai ketenangan batin dengan melaksanakan askesis.
Sekitar abad pertama Sebelum Masehi, terjadi pergeseran titik besar peta kekuasaan politik dari Timur ke Barat dengan pusat di Roma. Kerajaan Roma mencapai jaman keemasannya sekitar abad pertama Masehi sampai pertengahan abad ketiga (1000 tahun kota Roma). Bahasa Latin cukup mendukung juga karena cocok sebagai bahasa hukum yang seragam, bahasa pemerintahan yang tegas, dan bahasa tentara yang patuh. "The Roman Genius" berhasil menciptakan suatu kesatuan politik yang menjamin keamanan dan kemakmuran selama beberapa abad untuk wilayah yang luas (sekitar 2000 kali 5000 km^2). Aliran-aliran kebudayaan, filsafat dan pandangan hidup yang sudah lama berkembang dalam Heleneisme tetap bertahan. Di samping itu pemerintah Roma memberikan kebebasan besar kepada semua aliran, asal tidak membahayakan keamanan dan kesatuan negara. Saat itu juga ada pejabat tinggi negara yang sekaligus filsuf terkenal, yaitu kaisar Markus Aurelius (121-180) penganut Stoa dan pengarang dalam bahasa Yunani. Muncul juga aliran filsafat kuno yang terakhir, yaitu Neo-Platonisme dengan pendirinya Plotinos (205-270). Aliran ini berasal dari Mesir dengan dipengaruhi alam pikiran Timur (India) dan cepat berpengaruh di Roma. Plotinos ingin memperbarui filsafat Plato yang dianggapnya cocok bagi kebutuhan religius pada jamannya, sekaligus belajar dari aliran Stoa. Dibandingkan dengan filsafat Plato (dan Aristoteles), Neo-Platonisme lebih dinamis.
Secara singkat bisa dikatakan, aliran Neo-Platonisme berpandangan bahwa semua yang ada dan yang dapat disaksikan, termasuk manusia sendiri, berasal dari "Yang Esa", dan terus menerus mengalir ("emanasi") dari Yang Esa itu tanpa ada batas yang jelas antara keduanya (selain emanasi dipakai juga istilah "perilampsis", "penyinaran". Oleh karena itu selain lambang air dipakai juga lambang sinar cahaya dan terang). Apa saja yang berasal dari Yang Esa itu tidak bisa lain kecuali mau kembali kepada-Nya. Semuanya merupakan suatu lingkaran besar yang bersifat ilahi. Manusia tergoda untuk "berhenti" di tengah jalan, melekat pada materi (ingat "hyle"-nya Aristoteles) yang paling jauh dari Yang Esa, seakan-akan seperti "titik balik" dari gerak "keluar kembali". Kemacetan itu bisa dihindari dengan askesis sehingga di tengah jalan manusia dapat memperoleh ekstasis berhadapan dengan Yang Esa yang mungkin hanya sekejap saja.
Pada pertengahan abad pertama muncul juga Gereja Kristiani. Penyebaran ajaran iman Kristiani dan kesatuan umatnya cukup didukung dengan adanya kebudayaan Helenisme dan kesatuan serta semua fasilitasi (misalnya perjalanan) dalam Kerajaan Roma. Meskipun demikian, terjadi pertentangan juga karena orang Kristiani tidak ikut dalam pendewaan kaisar yang dituntut bagi semua warga demi kesatuan dan kemuliaan Kerajaan Roma. Ini mengakibatkan pengejaran dan penganiayaan atas orang Kristiani. Meskipun demikian, selama beberap periode, Gereja cukup berkembang di seluruh wilayah Roma (dan di sebelah Timur: Persia, India). Setelah penganiayaan hebat pada permulaan abad IV, akhirnya pada tahun 313 Kaisar Konstantinus mengeluarkan maklumat di kota Milano yang memberi kebebasan beragama kepada semua penduduk Kerajaan Roma. Sebelum meninggal, ia sendiri dibaptis menjadi Kristiani. sesudah itu, kedudukan dan peranan Gereja Kristiani menjadi sangat mencolok, bukan hanya dalam penghaytan iman dan ibadat, tetapi juga dalam refleksi atas iman baik dalam tukar pikiran dengan orang-orang bukan Kristiani (cendikiawan, filsuf dan sebagainya) maupun usaha orang Kristiani sendiri untuk memperdalam unsur pengetahuan atas iman.
Refleksi itu sebenarnya sudah dirintis dalam lingkungan Yahudi di wilayah yang dipengaruhi Helenisme. Misalnya tokoh Filo dari Aleksandria di Mesir (20 S.M.-50 M.) yang berkeyakinan bahwa ada kesinambungan antara iman dengan akal karena kedua-duanya berasal dari Allah sebagai satu-satunya sumber kebenaran, yang dikenal baik melalui iman maupun akal. Pemikiran seperti itu juga masih muncul dalam umat Kristiani purba antara lain dari Yustinus (100-165) dan dari sekelompok pengajar Kristiani di Mesir seperti Clemnes (150-212) dan Origenes (185-254), yang sebangsa dengan Plotinos. Pada saat yang sama, muncul juga pemikiran yang menantang dengan keras, khususnya Tertulianus (160-223), dan juga dari Afrika utara (Kartago, wilayah Tunisia sekarang) yang sangat menekankan perbedaan dasar antara iman Kristiani dengan akal, baik karena Allah itu tak terjangkau oleh akal yang lemah, maupun karena manusia berdosa secara menyeluruh sehingga hasil akal budinya tidak bisa diandalkan: "credo quia absurdum" (aku percaya justru karena tidak masuk akal).
Setelah tahun 313, dalam lingkungan Gereja Kristiani muncul puluhan pemikir besar yang berusaha menyoroti pokok-pokok iman Kristiani dilihat dari sudut pengertian dan akal budi. Mereka sering dinamai "pujangga Gereja" dan dianggap sebagai teolog, dengan akibat filsafat yang termuat dalam ajaran mereka kurang diangkat meskipun tetap sejalur dengan lanjutan Neo-Platonisme. Salah satu dari antara mereka adalah Augustinus.
Augustinus berasal dari wilayah yang sama dengan Tertulianus, propinsi Numidida di Afrika Utara dengan ibukota Kartago. Ia mendapat pendidikan Kristiani dari Monika, ibunya. Tetapi sejak usia muda, iman sudah tidak berarti baginya, terutama setelah ia belajar di Madaura. Kemudian ia ke Kartago untuk mempelajari tata bahasa, sastra, retorika. Tujuannya agar ia mampu berbicara di muka umum, menyatakan apa saja yang ingin didengar orang, karena ia memiliki keinginan yang besar untuk menjadi orang penting dan duduk di lapisan teratas masyarakat. Ia memang sangat berbakat.
Menurut pengakuannya sendiri, selama masa muda itu, ia hidup berfoya-foya. Ia mempunyai latar belakang pemikiran filsafat dari aliran Manikeisme yang mempunyai pandangan hidup dualistis. Filsafat ini memberikan toleransi besar terhadap segala kelemaham manusia dengan beranggapan bahwa kaum "jasmani" atau para "pendengar" tidak dapat lain daripada berharap bahwa pada penitisan kembali, mereka akan lahir sebagai yang "terpilih" dan mendapatkan keselamatan. Untuk sementara waktu dalam hidup "jasamani" ini mereka memberi toleransi kepada kejasmanian dan kelemahan mereka.
Beberapa waktu kemudian ketika sudah pindah ke Roma dan mengalami kegagalan dalam mencapai sukses yang diharapkan, ia pindah ke aliran skeptisisme yang menganggap dirinya sebagai ahli waris terakhir dari Akademia Plato. Aliran ini sedikit berbeda dengan Plato karena mempunyai anggapan bahwa tidak mungkin manusia mencapai kepastian atau suatu kebenaran yang tetap (mirip dengan para Guru Sofis pada masa Sokrates). Mereka menganut relativisme mutlak dalam bidang pengetahuan maupun penilaian norma-norma etika.
Usahanya mendirikan perguruan di Roma gagal. Bermodalkan pengalaman hidupnya sendiri dan berdasarkan skeptisisme para penganut Akademia, seakan-akan ia tak sanggup lagi mengejar kebenaran atau menyetujui adanya pedoman hidup yang baik. Akhirnya ia mendapat undangan untuk mengajar di Milano.
Di tengah kemerosotan yang telah dialaminya, keinginannya untuk mengetahui masih membara dalam hatinya. Dalam situasi seperti itu ia berkenalan dengan karya Plotinos yang digubah oleh Porfirius (233-304) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Marius Victorinus. Semula Augustinus merasa sangat terkesan karena ajaran Neo-Platonisme itu menjadi sistem filsafat pertama yang diperkenalkan kepadanya. Dalam ajaran tersebut terdapat pemikiran yang konsisten dan bukan dualistis. Misalnya, tidak ada suatu asas dari segala yang jahat di samping asas dari segala yang baik. Yang jahat itu ada karena kekurangan dari yang baik. Augustinus juga diperkenalkan dengan filsafat yang menguraikan secara meyakinkan adanya nilai-nilai rohani yang dapat ditemukan manusia di dalam hatinya sendiri. Meskipun mengesankan Augustinus, ajaran ini belum memepunyai dampak atau pengaruh lebih mendalam baginya.
Pada saat tersebut, melalui beberapa temannya (di samping ibu Monika yang dengan setia mengikuti putranya), ia diharapkan kembali pada iman Kristiani. Di samping itu ia juga berkenalan dengan Uskup Ambrosius di Milano yang pemikirannya sangat dipengaruhi oleh Origenes. Menurut pengakuannya sendiri, ia semakin sanggup melihat bahwa keyakinan intelektual yang telah diperoleh melalui Neo-Platonisme seakan- akan menuntut suatu kelanjutan dalam praktik hidup yang kiranya tidak berasal dari filsafat tersebut.
Ia dibaptis menjadi seorang Kristiani oleh Ambrosius pada malam Paskah tahun 387. Dari masa dua tahun di sekitar peristiwa tersebut, kita mempunyai banyak karya filsafat dari Augustinus; meskipun jarang hanya filsafat semata-mata, karena karyanya waktu itu cukup dilatarbelakangi dan diwarnai oleh pengalaman pertobatannya. Salah satu rumus refleksi Augustinus mengenai perjalanannya menuju iman Kristiani termuat dalam karyanya yang termasyur, "Confessiones" ("Pengakuan" sekaligus "Puji-pujian kepada Allah"). Augustinus menggoreskan kekagumannya ketika membaca karya Plotinos, sekaligus menggoreskan perasaannya bahwa seakan-akan "belum sampai" kepada "sesuatu", yang baru sanggup dirumuskannya sesudah ia mulai beriman. Ialah bahwa "Nomen Christi non erat ibi" (nama Kristus belum terdapat dalam tulisan Neo- Platonisme itu). Demikian ringkasan atau kunci pemikiran dan filsafat Augustinus yang tetap bertahan untuk seterusnya dan yang termuat dalam karya besar dan khotbah-khotbahnya (ia menjadi imam tahun 391, lalu menjadi Uskup kota Hippo di Afrika Utara tahun 396 sampai akhir hidupnya). Perpisahan Augustinus dengan filsafat gaya Neo-Platonisme murni, terdapat dalam Confessiones (9, 100) mengenai hari terakhir sebelum Monika meninggal. Di situ terdapat percakapan mereka mengenai pengalaman hidup di bumi ini dan mengenai kebahagiaan di surga yang dijanjikan Tuhan. Peristilahan dalam percakapan itu secara mendalam bernada Neo-Platonisme sekaligus seluruhnya bernafaskan iman Krsitiani. Berikut ini disampaikan anggapan pandangan Augustinus mengenai sejumlah bidang dan cabang filsafat.
Epistemologi Augustinus bersifat iluminisme. Augustinus berkeyakinan bahwa manusia tidak sanggup mencapai kebenaran tanpa terang ("lumen") khusus dari Allah. Dari sudut yang lain, ia juga berkeyakinan bahwa dalam diri manusia secara alamiah terdapat suatu benih kebenaran yang tidak dapat padam atau mati. "Apabila tidak ada kebenaran, kiranya benar juga bahwa tidak ada kebenaran. Dengan itu adanya kebenaran sudah ditegaskan". Hal yang mirip dengan itu diuraikan Augustinus juga dalam wawancara "De Magistro" (Guru). Dikemukakannya bahwa proses belajar-mengajar itu dimungkinkan hanya karena ternyata dalam diri murid terdapat suatu "dasar pengetahuan" atau "pengertian" yang tinggal dihidupkan oleh perkataan dan penjelasan guru. Hal ini tidak bisa dibandingkan dengan "memberikan" pengetahuan seperti memberikan sebuah jeruk (merujuk pemikiran Sokrates). Itu semua terjadi dalam rangka pengetahuan iman.
Unsur-unsur filsafat manusia muncul dalam karya Augustinus saat ia memandang manusia sebagai ciptaan Allah. Dalam hal ini, ia menentang ajaran Neo-Platonisme yang tidak memakai istilah penciptaan ("creatio"), tidak membicarakan Allah sebagai Pencipta ("Creator"), dan yang tidak sanggup membedakan ciptaan dengan penciptanya (monisme yang bercorak panteisme). Menurut Augustinus, segala makhluk merupakan "vestigia Dei" ("jejak-jejak Allah") yang memaklumkan bahwa "Allah telah lewat". Manusia menjadi "vestigium Dei" sedemikian istimewa, sehingga disebut "imago Dei" ("citra Allah"). Manusia memantulkan siapa Allah itu dengan lebih jelas daripada segala ciptaan lainnya.
Dalam rangka itu, Augustinus menguraikan gejala manusia dengan memakai tiga istilah, yaitu mens - notitita - amor, sekali-kali juga memoria - intellectus - voluntas. Yang pertama, ("mens", "memoria") bukan hanya berarti ingatan saja, melainkan juga dasar segala kegiatan dan tindakan manusia sebagai makhluk yang sadar akan dirinya sendiri. Maka boleh dikatakan bahwa itu merupakan sumber kegiatannya, kekayaan dasarnya sebagai pribadi. Yang kedua, ("notitia", "intellectus") berkaitan dengan kegiatan pengetahuan. Yang ketiga, ("amor", "voluntas") menunjukkan kegiatan kehendak yang memuncak dalam cinta murni. Tritunggal seperti itu tidak asing dalam konteks pemikiran Neo-Platonisme dalam rangka irama keluar kembali berlingkaran, tetapi oleh Augustinus dalam De Trinitate, secara khusus hal tersebut dipergunakan untuk menggambarkan manusia sebagai ciptaan Allah sesuai dengan rumus yang ditemukannya dalam Kitab Suci Perjanjian Baru.
Usaha yang mirip dengan itu diucapkannya dengan perkataan lain yang bergema sampai dewasa ini yaitu, "Tuhanku, Engkaulah lebih tinggi daripada apa yang paling dalam dalam batinku" ("Deus meus superior summo meo; et interior intimo meo") ("Confessiones", 3, 6, 11) . Ini merupakan ungkapan yang merangkum pengalaman manusia tentang transendensi dan imanensi Allah dalam satu rumus. Inilah beberapa pokok filsafat ketuhanan Augustinus.
Dalam bidang etika, perlu diingat bahwa Augustinus bertahun-tahun lamanya mengalami ketidakmampuan untuk menyelenggarakan hidupnya dengan baik dengan latar belakang dualisme manikeisme. Sesudah menjadi Kristen dan Uskup, Augustinus menabrak keras anggapan Pelagius (350-425) dan pelagianisme yang beranggapan bahwa manusia sendiri karena ketegasan dan kerajinannya dapat berbuat baik dan menyelamatkan diri. Manusia tetap membutuhkan rahmat dari Allah. Dengan demikian ada kesejajaran iluminismenya tentang pengetahuan dengan ketidakmampuan manusia, dalam bidang etika, tanpa rahmat Allah.
Filsafat negara Augustinus menjadi terkenal juga. Baginya, filsafat negara tidak bisa lepas dari etika. Filsafat negaranya termuat dalam "Civitas Dei" ("Negara Allah") yang lebih merupakan teologi sejarah dengan beberapa pokok mengenai filsafat sejarah. Karya ini harus ditempatkan dalam konteks sejarah selama 20 tahun terakhir kehidupan Augustinus. Kegemilangan dan kekuatan politik Kerajaan Roma sudah mulai merosot karena kemewahan dan kelaliman para pemimpin dan karena penyerbuan bangsa-bangsa sebelah Timur, Timur Laut dan Utara.
Situasi tersebut ditanggapi Augustinus dalam konteks akhirat. Negara dan masyarakat yang kita alami merupakan pertempuran terus-menerus antara kekuatan buruk yang duniawi ("civitas terrena") dengan kekuatan baik dari Allah ("civitas Dei"). Akhirnya yang akan menang adalah kekuatan baik dari Allah. Perlu dihindari pengertian bahwa civitas terrena itu negara dan civitas Dei itu Gereja, karena keduanya mempunyai kedua unsur, baik dari civitas terrena maupun civitas Dei. Civitas Dei pun akan menang dalam diri manusia karena kekuatan Allah dan bukan semata-mata kekuatan manusia.
Akhirnya, Augustinus dan karyanya, yang menjadi milik kebudayaan Barat dan yang dipengaruhi oleh iman Kristiani, kiranya lebih mendalam daripada Plato dan Aristoteles dalam batas-batas tertentu. Karya-karyanya mempengaruhi sejumlah besar filsuf dan teolog. Misalnya, Anselmus (abad XI), seluruh kelompok filsuf dan teolog sekolah Saint Victor di Paris (abad XII), Bonaventura, maupun Thomas Aquinas (abad XIII), Martin Luther, Malebranche, Pascal, Jansenisme, ?Maurice Blondel (abad XX). Dalam peringatan 1500 tahun wafatnya Augustinus, terjadi diskusi hebat mengenai ada tidaknya apa yang dinamakan "filsafat Kristiani".
Dalam arus filsafat jamannya, Augustinus menawarkan pemikiran baru yang tidak ditemukan pada filsuf-filsuf sebelumnya. Ia melihat bahwa filsafat selama itu lebih menempatkan yang ilahi dalam tanda kurung sehingga menempatkan filsafat sebagai "profan". Agustinus memang mengagumi pemikiran-pemikiran filsafat, tetapi seabagai orang Kristiani ia melihata ada sesuatu yang kurang, yaitu bahwa Kristus tidak ditemukan di sana.
Augustinus juga menyadari bahwa manusia tidak sanggup mencapai kebenaran sejati kalau tidak diterangi oleh yang ilahi. Meskipun demikian dalam diri manusia sudah ada benih kebenaran yang memungkinkannya untuk menguak kebenaran. Benih inilah yang ia sadari sebagai pantulan Allah sendiri, sehingga manusia merupakan citra Allah. Inilah yang menurutnya merupakan kedalaman yang paling dalam pada diri manusia.
Baca Selengkapnya →

CORAK PEMIKIRAN FILSAFAT DI DUNIA BARAT

A. IBNU BAJJAH
Pengenalan
Abu Bakr Muhammad Ibn Yahya al-Saigh atau lebih dikenali sebagai Ibn Bajjah. Beliau telah dilahirkan di Saragossa pada tahun 1082 (M). Ibn Bajjah merupakan seorang sasterawan Negara, ahli bahasa, ahli musik, pemain gabus, hafiz al- quran, dan pakar dalam bidang perubatan dan doktor yang teragung yang pernah di lahirkan oleh Andalusia (Sepanyol).
Pemikirannya
Sumbangannya dalam bidang keilmuan amat besar sekali. Dalam bidang falsafah Ibn Bajjah boleh diletakkan setaraf dengan ahli falsafah lain seperti al- Farabi dan Aristotle. Ibn Bajjah telah mengemukakan gagasan falasafah ketuhanan yang menetapkan bahawa manusia boleh berhubung dengan akal fa ‘ al melalui perantaraan ilmu pengetahuan dan pembangunan potensi manusia. Menurut Ibn Bajjah, manusia boleh mendekati Tuhan melalui amalan berfikir dan tidak semestinya amalan tasawuf yang dikemukakan oleh Iman al-Gazali.
Apabila berfikir menggunakan akal yang waras dan menggunakan ilmu pengetahuan serta berlandaskan agama Islam seseorang itu akan terhindar daripada perbuatan atau sifat haiwaniah yang terkurung dalam diri dan hati manusia apabila keutamaan dan perbuatan yang bermoral dapat mengusai jiwa. Pada pandangan Ibn Bajjah lagi seseorang atau individu itu harus mengupayakan perjuangannya untuk berhubungan dengan alam dan masyarakat. Jikalau sesuatu masyarakat atau kumpulan tidak baik atau tidak bermoral maka seseorang itu harus menyendiri dan menyepi .
Aliran falsafah yang wujud, berdasarkan peredaran zaman dan pandangan pendukungnya berbeda antara satu sama lain. Aliran falsafah Eksistensialisme umpamanya berbeda dengan pandangan yang dikemukakan oleh Ibn Bajjah. Aliran eksistensislisme dimonopoli oleh agama Kristian dan di kaitkan dengan Krekergwrd (1813-1855) yang menekakan aliran falsafah pengalaman dan penghidupan, sebenarnya manusia menjadi fokus segala pemikiran dan menolak aliran falsafah lain. Aliran ini menekankan keutamaan, hak dan tanggungjawab individu dan menolak keutamaan hak masyarakat.
Pada pandangan ibn Bajjah pula seseorang harus mengupakan perjuangannya berhubung dengan alam secara bersama dengan masyarakat dan jikalau masyarakat tidak baik barulah seseorang itu harus meneruskan perjuangannya secara sendiri untuk mendapat kebahagian dunia dan akhirat. Berbanding dengan aliran falsafah yang didukung oleh agama Kristian yang menolak konsep secara berjemaah atau kemasyarakatan.
Ibn Bajjah dikatakan setaraf dengan al- Farabi karena melalui persamaan mereka yang meletakkan ilmu mengatasi segala-galanya. Mereka hampir sependapat bahawa akal dan wahyu merupakan satu hakikat yang padu. Apabila akal dan wahyu dipisahkan akan melahirkan individu, yakni sebuah masyarakat yang kucar- kacir dan sebuah negara yang pincang. Ibn Bajjah menekakan bahawa akal dan wahyu menjadi asas dan menjadi dasar kepada pembentukan peribadi setiap individu dan pembinaan sebuah negara serta masyarakat yang bahagia dan aman damai.
Ibn Bajjah berpendapat bahwa akal boleh menyebabkan manusia mengenali apa
saja mengenai wujud benda atau Tuhan. Akal boleh mengenali dengan sendiri perkara-perkara tersebut tanpa dipengaruhi oleh unsur-unsur kerohanian melalui amalan tasawuf. Aliran falsafah Rasionalisme menekan hal yang sebaliknya atau berbeda dengan pandangan Ibn Bajjah. Aliran ini menekakan falsafah yaitu segala ilmu pengetahuan lebih tinggi daripada akal dan bukan daripada wahyu atau kurnia Tuhan.
Aliran ini juga menekakan bahawa sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh akal adalah tidak wujud dan segala kejadian dalam alam ini merupakan gejala alam semula jadi yang biasa bukan daripada kuasa luar biasa Tuhan, dan kepercayaan agama serta etika mulia merupakan bentuk-bentuk aspirasi dan gerak hati suci insan bukan berpuncak daripada petunjuk otoriti yang kudus (Tuhan). Aliran secara terang menolak kewujudan Tuhan atau wahyu yang ditekankan oleh Ibn Bajjah, menekankan bahwa akal dan wahyu adalah perkara atau sesuatu yang padu dan tidak dapat dipisahkan.
Pada pandangan saya seseoarang itu harus berpegang pada sesesuatu atau
pada sebuah agama yang dapat membawanya kearah yang lebih baik dan diberkati. Agama Islam umpamanya berpegang teguh kepada al Quran dan wahyu yang diturunkan oleh tuhan( Allah) kepada umatnya dan bergantung kepada individu tersebut untuk mengikutinya atau menjalankannya untuk mendapat keridhaan Tuhan.
Ibn Bajjah merupakan seoarng ahli falsafah yang dikagumi di negaranya kerana
telah banyak jasa dan sumbangannya kepada negara dan dunia Islam. Ibn Bajjah belajar ilmu-ilmu lain yang dapat menbantu memahaminya dalam hal-hal yang berkaitan dengan metafisik. Ilmu sains misalnya dugunakan oleh Ibn Bajjah untuk menghuraikan persoalan benda dan rupa. Menurut Ibn Bajjah, benda tidak mungkin wujud tanpa rupa tetapi rupa tanpa benda mungkin wujud. Oleh sebab itu, kita boleh menggambarkan sesuatu dalam bentuk dan rupa yang berbeda-beda.
Kemahiran Ibn Bajjah dalam bidang matematika digunakan untuk menguatkan hujah dan pandangannya mengenai falsafah serta persoalan metafizik.
Masih banyak lagi pemikiran falsafah Ibn Bajjah yang tidak diketahui kerana sebagian besar karya tulisannya telah musnah. Bahan yang tinggal dan sampai kepada kita hanya merupakan sisa-sisa dokumen yang berselerakkan di beberapa perpustakaan di Eropa. Setengah pandangan falsafahnya jelas mendahului zamannya. Sebagai contoh, beliau telah lama menggunakan ungkapan manusia sebagai makhluk sosial,sebelum para sarjana Barat berbuat demikian. Begitu juga konsep masyarakat madani telah dibicarakan dalam tulisannya secara tidak langsung.
Kesimpulan
Yang dapat disimpulkan mengenai falsafah yang dipengang oleh Ibn Bajjah
ialah, Ibn Bajjah merupakan seorang pemikir falsafah Islam yang terulung yang mencipta atau mengusulkan beberapa gagasan yang bermakna dan berlandaskan sumber agama Islam dan berdasarkan wahyu daripada Tuhan.
Segala gagasan yang dikemukakan olehnya adalah berpandangan dengan
ajaran agama Islam. Beliau juga telah menggunakan kelebihan yang ada padanya untuk dimanfatkan kepada masyarakat dan negara khususnya agama dan masyarakat Islam. Ibn Bajjah juga telah menggunakan atau mengikuti perintah Tuhan yaitu setiap atau segala kejadian yang berlaku atau yang ada di dunia ini yang dijadikan oleh Tuhan adalah mempunyai makna dan maksudnya tersendiri.
Menjadi tanggungjawab manusia atau sebagai umat Islam untuk mengkaji dan menyelidiki apa yang tidak dinyatakan oleh Tuhan secara jelas dalam al Quran. Ibn Bajjah telah meninggal dunia pada usia yang masih muda akibat diracuni oleh mereka yang berperasaan dengki dan khianat terhadapnya, beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 1138 (M). Biarpun umur Ibn Bajjah tidak panjang tetapi pemikiran dan sumbangannya telah meletakkan tapak yang kukuh kepada perkembangan ilmu dan falsafah di bumi Andalusia.

B. IBNU TUFAIL
Pengenalan
Ibnu Tufail atau nama asalnya Abu Bakar Muhammad Bin Abdul Malik Bin Muhammad Bin Tufail al-Andalus. Nama Latin Abubacer ialah Filsuf, doktor dan pejabat pengadilan Arab Muslim dari Al-Andalus. Lahir pada tahun 1106 masehi di Guadix dekat Granada, ia dididik Ibnu Bajjah (Avempece). Ia berjabat sekrataris untuk penguasa Granada. Lebih dikenali sebagai ahli hukum , doktor perubahan dan ahli politik yang handal dan kemudian sebagai user untuk Abu Yaqub Yusuf yaitu seorang penguasa Sepanyol Islam (Al-Andalus). Ibnu Tufail meninggal di Marako, sepanjang hayatnya beliau berjaya mengarang ‘ Hary Ibnu yaqthan” (Hidup putra kesadaran). Roman firasat dan kesan Alegori lelaki yang hidup sendiri dari sebuah pulau dan yang tanpa hubungan dengan manusia lain yang telah menemukan kebenaran dengan pemikiran yang masuk akal.
Ibnu Tufail pernah memegang jabatan doktor pribadi kepada pemerintahan Al-Muwahidin ,Abu Yakub Yusuf . Selepas meninggal Ibnu Tufail digantikan oleh anak muridnya yaitu Ibnu Rusyd. Semasa hayatnya , Ibnu Tufail pernah dilantik sebagai Menteri dan merupakan ahli politik yang terkenal dan dihormati dikalangan golongan pemerintah. Selain daripada itu Ibnu Tufail juga melibatkan dirinya dalam bidang pendidikan, pengadialn dan penulisan.

Pemikirannya
Ibn Tufail banyak menghasilkan karya falsafah namun tidak semua berjaya ditafsirkan dan diwarisi kepada umat Islam hingga sekarang. Ini kerana karya-karya yang lain sukar untuk diterjemahakan, namun buku-buku itu kemudiannya diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa yunani. Kitab hasil karya Ibnu Tufail itu ialah`Yadzan’. Dalam kitab Yadzan beliau memutuskan pandangannya secara umum dengan gaya bahasa dan imajinasi yang indah. Yadzan juga merupakan kitab yang paling indah dihasilkan oleh seorang ahli falsafah Islam seabad dengannya. Dalam buku tersebut beliau mencoba menerangkan bagaimana manusia mampu mengenali Allah, dilakukan dengan membuat pengkajian terhadap alam sekitar. Watak yang dibawa dalam buku ini , Ibnu Tufail merangka satu falsafah melalui tahap pemikiran yang ada pada manusia. Ibnu Tufail menggunakan watak Hay ibn Yaqzan yang hidup disebuah pulau di Khatulistiwa dengan menggunakan gambaran percampuran empat unsur penting dalam kehidupan harian manusia yaitu panas, sejuk, basah dan kering. Beliau menceritakan tentang watak ini yang hidup ditempat yang terpencil dan mampu mempertahankan setiap aktiviti kehidupannya dengan baik kerana penggunaan kemampuan akal dan bantuan pancaindera dengan baik. Watak yang diperkenalkan oleh Ibnu Tufail ini dianggap sebagai watak luar biasa dalam karya falsafah yang dihasilkan oleh ahli falsafah sebelum ini.
Watak Hay Bin Yaqzan yang dikemukakan oleh Ibnu Tufail adalah watak yang tidak pernah mengenali ibu bapanya, tetapi Ibnu tufail telah melengkapkan watak ini apabila alam telah mengaruniakan seekor kijang yang menyusu dan memberikan makan. Setelah menjangkau dewasa Ibnu Tufail telah mengarahkan pandangan Hay Bin Yaqzan terhadap perkara yang ada di sekelilingnya bermula dari itu Ibnu Tufail telah membahaskan tentang kejadian dan rahasia perubahan yang berlaku disekeliling. Bagi pandangan beliau juga dibalik alam terdapat sebab yang tersembunyi yang mentadbir dan menbentuknya. Watak Hay Bin Yaqzan yang diperkenalkan oleh Ibnu Tufail yang selalu membahas serta menganalisis suatu perkara sehingga Hay Bin Yaqzan ini mampu mengetahui bahwa kebahagian dan kesengsaraan manusia itu bergantung kepada hubungan manusia dengan Allah, yaitu pegangan agama. Sebagai tokoh falsafah islam Ibnu Tufail ingin memberitahu kepada pembaca karya beliau bahwa pegangan agama amat penting dalam kehidupan harian. watak inilah yang Berjaya menbantu pembaca memahami pemikiran falsafah Ibnu Tufail.
Ibnu Tufail banyak menghasilkan falsafah termasuk mengenai ilmu metafisik, matematik, dan sebagainya. Beliau melihat alam yang dihuni manusia ini sebagai baru yang ditabir oleh tuhan Yang Satu dan berkuasa penuh, dalam diri manusia pula terdapat roh yang menjadi sumber asas kehidupan mereka di muka bumi ini. Falsafah Ibnu Tufail bukan saja berdasarkan metasizik tapi sains seperti fisika contohnya beliau mendapati lapisan udara yang tinggi lebih sejuk dan tipis daripada lapisan rendah disebabkan kepanasan berlaku dilapisan permukaan bumi bukannya diruang udara. Selain itu pemikiran falsafah Ibnu Tufail juga meliputi perkara yang berkaitan dengan masyarakat. Ibnu Tufail menyatakan sebagian masyarakat, terdiri daripada anggota-anggota yang malas. Masyarakat yang digambarkan oleh Ibnu Tufail adalah mereka yang
mempunyai nilai-nilai yang sedia ada tanpa mau mencari kelebihan masing-masing
sebaliknya terserah apa yang dimiliki saja tanpa mau memperbahaskannya. Mungkin tujuan seorang falsafah menyatakan demikian adalah untuk menaikkan semangat masyarakat yang membaca karya beliau bahwa tidak semua masyarakat malas dan tidak berusaha untuk mempertahankan hak yang dimiliki, sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibnu Tufail
Walaupun dikatakan Ibnu Tufail tidak mempunyai nama-nama pengikut namun beliau mempunyai anak murid, Ibnu Bajjah merupakan anak murid Ibnu Tufail namun anak muridnya ini tidak juga mengikut sepenuhnya falsafah yang dibahawa oleh gurunya., namun dalam karya yang beliau hasilkan banyak dipengaruhi oleh falsafah anak muridnya Ibnu Bajjah. Hal ini dapat diperhatikan pada pertengahan buku ‘hay bin yazan” yang membawa pesan yang sama dengan kitab yang dihasilkan oleh Ibnu Bajjah yaitu Mutawwihid dalam buku ini Ibnu Bajjah telah melakukan pembelaan terhadap tulisan Al-Farabi dan Ibnu Sina. Ibnu Tufail juga mudah menerima pandangan serta pemikiran ahli-ahli falsafah Islam yang contohnya Al-Farabi dan beberapa ahli falsafah islam yang lain dengan baik. Namun demikian Ibnu Tufail tidak menerima bulat-bulat setiap saranan yang dibawa oleh ahli-ahli falsafah ini. Sebaliknya beliau mengkaji dan meneliti dengan lebih terperinci terlebih dahulu pandangan falsafah tersebut. Ibnu tufail mendapati kepanasan yang berlaku pada permakaan bumi dihasilkan oleh geseran, gerakan cahaya sama ada di api ataupun matahari. Pembaca menganggap perkara tersebut biasa pada zaman sekarang juga sebaliknya pandangan yang dibawa oleh Ibnu Tufail sebenarnya telah menyedarkan batasan kepada ahli-ahli sains untuk menjalankan setiap kajian terhadap kepanasan dan segala fenomena yang berkaitan dengan kepanasan permukaan bumi

Kesimpulan
Sebelum menghembuskan nafas yang terakhir pada 1185 Masihi, Beliau tetap aktif dengan masyarakat sekeliling dan terjebak dengan baik dalam bidang pemerintahan kenegaraan. Ini berbeda dengan kebanyakan ahli falsafah yang suka mengasingkan diri apabila mengjangkau usia yang lanjut. Falsafah pemikiran yang dibawa oleh Ibnu Tufail dapat dipelajari sehingga kini. Walaupun hanya satu saja falsafah yang tersohor namun karya tersebut dapat mengharumkan nama beliau dikalangan tokoh-tokoh falsafah Islam. Pemikiran yang dibawa melalui kitab Hay Bin Yazan dapat mengorek pemikiran pembaca-pembaca falsafah bahwa pentingnya penggunaan akal dan pancaindera dalam kehidupan harian walaupun pelbagai rintangan dan dugaan yang terpaksa dihadapi dan tidak mensia-siakan kelebihan tersebut.

C. IBNU RUSYD
Pengenalan
Ibnu Rushd atau nama penuhnya Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad adalah ahli falsafah, perobatan, matematik, teologi, ahli fikah mazhab Maliki, astronomi, geografi dan sains. Dilahirkan di Spanyol (tahun 1126) dan meninggal dunia (tahun 1198) di Maghribi, beliau adalah ahli falsafah yang paling agung pernah dilahirkan dalam sejarah Islam. Pengaruhnya bukan saja berkembang luas didunia Islam, tetapi juga di kalangan masyarakat di Eropa. Di Barat, beliau dikenal sebagai Averroes dan bapa kepada fahaman sekularisme. Beliau lahir dalam keluarga yang berilmu dan ternama, di mana bapa serta datuknya merupakan ahli kadi Cordova ( Spanyol ). Selain itu, beliau telah dihantar berguru dengan Ibnu Zuhr yang kemudian menjadi sahabat karibnya. Ibnu Rushd mempelajari ilmu fiqh dan perobatan dari sahabatnya yang juga merupakan tokoh perobatan yang terkenal di Spanyol, (Ibnu Zuhr) yang pernah bertugas sebagai doktor istana di Andalusia.
Selain itu, Ibn Rushd juga telah dilantik menjadi hakim di Sevilla pada tahun 1169 dan dua tahun kemudian beliau dilantik menjadi hakim di Cordova. Beliau telah banyak menyumbangkan jasanya dalam bidang falsafah dan telah menyelesaikan banyak masalah berkenaan dengan perdebatan antara ahli falsafah yang lain mengenai ilmu Allah. Sumbangan Ibn Rushd bukan hanya itu saja bahkan dalam pelbagai bidang lagi antaranya, perobatan, ilmu kalam, falak, fiqh, musik, kajian binatang, tatabahasa, dan nahu. Sebelum meninggal dunia, beliau telah menghasilkan bukunya yang terkenal Al-Taysir yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan bahasa Inggeris dengan judul Faclititation of Treatment.
Salah satu sifat Allah yang menjadi perdebatan hebat antara Mutakallimin dengan ahli falsafah muslim ialah sifat ilmu. Perdebatan mengenai ilmu Allah inilah menyebabkan Al-Ghazali ( w.1111 M. ) mengkafirkan ahli falsafah yang mengatakan Allah itu hanya mengetahui secara keseluruhan sahaja dan tidak mengetahui secara mendalam. Ibn Rushd atau dikenal sebagai Averroes ( 1126-1198 M. ) mencoba menyelesaikan polemik ini dengan mengambil pemikiran falsafah dan teologi Islam. Beliau dengan jelas mengatakan bahawa “Allah mempunyai ilmu kerana ilmu adalah salah satu daripada sifat kesempurnaan-Nya. Seterusnya, ilmu Allah itu adalah abadi dan kekal selama-lamanya”. Beliau berkata demikian kerana beliau tidak membedakan di antara zat Allah dengan sifat-Nya. Hal ini kerana Allah dan sifat ilmu-Nya itu adalah satu. Oleh kerana zat Allah itu qadim maka sifat-Nya juga adalah qadim.
Ibn Rushd dengan pendapatnya yaitu “Allah mempunyai ilmu” telah mengutarakan dua alasan bagi menyokong pendapatnya itu. Alasan pertama yang diberikan beliau adalah sifat ilmu yang dimiliki oleh Allah itu dinyatakan di dalam al-Quran dalam banyak ayat. Contohnya ayat al-Quran yang bererti :
“Dan di sisi Allah jualah anak kunci perbendaharaan segala yang ghaib, tiada siapa yang mengetahuinya melainkan Dia saja; dan Ia mengetahui apa yang di darat dan di laut, dan tidak gugur sehelai daun pun melainkan Ia mengetahuinya; dan tidak (gugur) sebutir biji pun dalam kegelapan malam bumi, dan tidak (gugur) yang basah dan yang kering melainkan (semuanya) ada (tertulis) dalam kitab (Lauh mahfuz) yang nyata dan terang. (6:59)”
Alasan kedua yang dikemukakan oleh Ibn Rushd ialah berdasarkan fenomena-fonomena yang wujud di dunia ini yang boleh dilihat dengan mata kepala. Contohnya ayat al-Quran yang artinya :
“Tidakkah Allah yang mencipta makhluk itu mengetahui (segala-galanya)? Sedangkannya Dia amat halus urusan tadbirnya dan mendalam pengetahuan-Nya. (67:14)”
Berdasarkan potongan ayat di atas Ibn Rushd menghubungkan pengalaman kita dengan alam semesta ini, dan menggunakannya sebagai bukti bahwa Allah itu mempunyai ilmu. Beliau berpendapat bahwa semua makhluk yang kita lihat mempunyai penyusunan dan kerjasama yang wujud dalam semua bagian. Hal ini menunjukkan bahwa perkara ini tidak berlaku dengan sendirinya tetapi sebaliknya menunjukkan adanya seorang yang menyusun segalanya itu, dan sudah semestinya orang itu mestilah yang berilmu. Oleh karena itu Allah sebagai pengarah semua yang wujud mestilah mempunyai ilmu, dan ilmu-Nya itu mestilah yang paling sempurna seperti zat-Nya juga. Selain itu, Ibn Rushd memberi perbincangan yang luas mengenai ilmu Allah dalam bukunya Tahafut al-Tahafut dan Tafsir Ma Bad al-Tabiah. Dalam bukunya Ibn Rushd menyokong pendapat ahli falsafah yang menyatakan bahawa Allah tidak mengetahui perkara lain selain daripada zat-Nya sahaja. Beliau memberikan beberapa alasan bagi menyokong pandangannya itu yaitu tidak ada potensi pada zat Allah dan zat Allah itu adalah sesuatu yang ”wajib al-wujud” yang tidak sesekali menerima sembarang perubahan.
Berdasarkan alasan-alasan yang diberikan oleh Ibn Rushd di atas, kita mengetahui bahwa Allah hanya mengetahui zat-Nya saja. Masalah ini melahirkan dilema dalam fikiran kita, dan bagi menyelesaikan dilema ini Ibn Rushd menjelaskan hal ini secara teliti dan berhati-hati sekali melalui ungkapan : “Prinsip pertama (Allah) tidak mengetahui perkara lain selain zat-Nya”. Ungkapan itu bermaksud Allah mengetahui semua perkara kerana ilmu-Nya itu adalah sebab kewujudan semua perkara. Contohnya manusia dan kepanasan, di mana manusia yang hanya mengetahui panasnya api tidak boleh dikatakan dia jahil mengenai tabiat kepanasan objek panas kerana ia mengetahui tabiat panas itu dengan sebab ianya panas. Oleh yang demikian, melalui perspektif yang sama Zat Yang Pertama (Allah) mengetahui sesuatu yang maujud dengan zat-Nya sendiri. Beliau menerangkan lagi bahawa Allah itu bukanlah jahil tentang makhluk kerana Allah adalah sebagai sumber segala maujudat, dan dengan mengetahui zat-Nya sendiri sudah cukup untuk Allah mengetahui objek lain.
Seterusnya Ibn Rushd menegaskan bahawa kekeliruan yang berlaku mengenai ilmu Allah ini adalah di sebabkan berlakunya qias antara ilmu qadim (ilmu Allah) dengan ilmu baru (ilmu manusia) dan qias seperti ini menurut beliau adalah salah. Beliau menjelaskan bahawa kita tidak boleh berkata bhwa Allah mengetahui sesuatu di alam ini sama ada dengan ilmu baru atau ilmu qadim, kerana ianya adalah bid’ah dalam islam. Islam melarang perbincangan mengenai ilmu Allah dalam bentuk dailektik (cara berfikir yang logik) kerana di kuatiri akan menyimpangkan akidah seseorng itu. Beliau menyatakan lagi bahwa ilmu Allah dan ilmu manusia adalah berbeda kerana ilmu Allah sebab wujudnya maujudat manakala ilmu manusia adalah disebabkan maujudat.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahawa Ibn Rushd menerangkan secara teliti berkenaan dengan ilmu Allah yang sebelum ini membawa kekeliruan kepada ahli falsafah yang lain. Seterusnya, Ibn Rushd membuat ringkasan kesimpulan mengenai perbincangan tentang ilmu Allah adalah seperti berikut. Pertama, terdapat beberapa kekeliruan yang kadang-kadang amat ketara jika ilmu Allah ditinjau dari sudut ilmu falsafah. Kedua, satu jalan yang dapat mengatasi kekeliruan itu ialah umat Islam khasnya golongan massa, tidak perlu membincangkan secara mendalam dan panjang lebar tentang ilmu Allah kerana di khawatirkan akan menyesatkan dan menyimpangkan mereka hingga membawa kepada syirik. Ibn Rushd menyatakan lagi bahawa cukuplah hanya sekadar apa yang diterangkan di dalam al-Quran dan al-Hadits.

DAFTAR PUSTAKA

Mustofa, FILSAFAT ISLAM, Bandung: Pustaka Setia, 2007.

Nasution Harun, Filsafat dan Mistisme dalam Islam, Jakarta: PT Bulan Bintang,
2008.

Leaman Oliver, Pengantar FILSAFAT ISLAM, Jakarta: Rajawali Pers, 1989.


Sudarsono, Filsafat Islam, Jakarta: Sineka Cipta, 2004

http://ms.wikipedia.org/wiki

http://mediabilhikmah.multiply.com/journal/item/83

Baca Selengkapnya →
Jumat, 22 Mei 2009

Sejarah Dan Pengertian Tasawwuf

TASAWWUF
Munculnya istilah tasawuf baru dimulai pada pertengahan abad III Hijriyyah oleh Abu Hasyimal-Kufi (w. 250 H.) dengan meletakkan "al-Sufi" di belakang namanya. Dalam sejarah Islam sebelum timbulnya aliran tasawuf, terlebih dahulu muncul aliran zuhud. Aliran zuhud timbul pada akhir abad I dan permulaan abad II Hijriyyah.
Rencana ini memberikan penerangan tentang zuhud yang dilihat dari sisi sejarah mulai dari pertumbuhannya sampai peralihannya ke tasawuf.

Etimologi
Beberapa etimologi untuk perkataan "Sufi" telah dicadangkan.
Pandangan yang lazim adalah bahawa perkataan "Sufi" berasal daripada Suf (صوف), sepatah perkataan bahasa Arab untuk sakhlat yang merujuk kepada mantel sederhana yang dipakai oleh zahid-zahid Islam pada zaman awal. Bagaimanapun, bukan semua ahli sufi memakai mantel atau pakaian yang diperbuat daripada sakhlat.
Lagi sebuah teori etimologi menyatakan bahawa kata dasar untuk "Sufi" ialah perkataan bahasa Arab, safa (صفا) yang bermaksud kesucian, dan merujuk kepada penegasan Sufisme terhadap kesucian hati dan jiwa.
Sesetengah orang yang lain mengatakan bahawa asal perkataan "Sufi" adalah daripada perkataan "Ashab al- Suffa" ("Teman-teman Serambi") atau "Ahl al-Suffa" ("Orang-orang Serambi") yang merupakan sekumpulan penganut Islam pada zaman Nabi Muhammad yang menghabiskan banyak masa di serambi masjid Nabi untuk bersembahyang.

Zuhud
Zuhud menurut para ahli sejarah tasawuf adalah fase yang mendahului tasawuf. Menurut Harun Nasution, station yang terpenting bagi seorang calon sufi ialah zuhd yaitu keadaan meninggalkan dunia dan hidup kematerian. Sebelum menjadi sufi, seorang calon harus terlebih dahulu menjadi zahid. Sesudah menjadi zahid, barulah ia meningkat menjadi sufi. Dengan demikian tiap sufi ialah zahid, tetapi sebaliknya tidak setiap zahid merupakan sufi.
Secara etimologis, zuhud berarti raghaba 'ansyai'in wa tarakahu, artinya tidak tertarik terhadap sesuatu dan meninggalkannya. Zahada fi al-dunya, berarti mengosongkan diri dari kesenangan dunia untuk ibadah.
Berbicara tentang arti zuhud secara terminologis menurut Prof. Dr. Amin Syukur, tidak bisa dilepaskan dari dua hal. Pertama, zuhud sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tasawuf. Kedua, zuhud sebagai moral (akhlak) Islam dan gerakan protes. Apabila tasawuf diartikan adanya kesadaran dan komunikasi langsung antara manusia dengan Tuhan sebagai perwujudan ihsan, maka zuhud merupakan suatu station (maqam) menuju tercapainya "perjumpaan" atau ma'rifat kepada-Nya. Dalam posisi ini menurut A. Mukti Ali, zuhud berarti menghindar dari berkehendak terhadap hal - hal yang bersifat duniawi atau ma siwa Allah. Berkaitan dengan ini al-Hakim Hasan menjelaskan bahwa zuhud adalah "berpaling dari dunia dan menghadapkan diri untuk beribadah melatih dan mendidik jiwa, dan memerangi kesenangannya dengan semedi (khalwat), berkelana, puasa, mengurangi makan dan memperbanyak dzikir". Zuhud disini berupaya menjauhkan diri dari kelezatan dunia dan mengingkari kelezatan itu meskipun halal, dengan jalan berpuasa yang kadang - kadang pelaksanaannya melebihi apa yang ditentukan oleh agama. Semuanya itu dimaksudkan demi meraih keuntungan akhirat dan tercapainya tujuan tasawuf, yakni ridla, bertemu dan ma'rifat Allah swt.
Kedua, zuhud sebagai moral (akhlak) Islam, dan gerakan protes yaitu sikap hidup yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim dalam menatap dunia fana ini. Dunia dipandang sebagai sarana ibadah dan untuk meraih keridlaan Allah swt., bukan tujuan tujuan hidup, dan di sadari bahwa mencintai dunia akan membawa sifat - sifat mazmumah (tercela). Keadaan seperti ini telah dicontohkan oleh Nabi dan para sahabatnya.
Zuhud disini berarti tidak merasa bangga atas kemewahan dunia yang telah ada ditangan, dan tidak merasa bersedih karena hilangnya kemewahan itu dari tangannya. Bagi Abu Wafa al-Taftazani, zuhud itu bukanlah kependetaan atau terputusnya kehidupan duniawi, akan tetapi merupakan hikmah pemahaman yang membuat seseorang memiliki pandangan khusus terhadap kehidupan duniawi itu. Mereka tetap bekerja dan berusaha, akan tetapi kehidupan duniawi itu tidak menguasai kecenderungan kalbunya dan tidak membuat mereka mengingkari Tuhannya. Lebih lanjut at-Taftazani menjelaskan bahwa zuhud adalah tidak bersyaratkan kemiskinan. Bahkan terkadang seorang itu kaya, tapi disaat yang sama diapun zahid. Ustman bin Affan dan Abdurrahman ibn Auf adalah para hartawan, tapi keduanya adalah para zahid dengan harta yang mereka miliki.
Zuhud menurut Nabi serta para sahabatnya, tidak berarti berpaling secara penuh dari hal-hal duniawi. Tetapi berarti sikap moderat atau jalan tengah dalam menghadapi segala sesuatu, sebagaimana diisyaratkan firman - firman Allah yang berikut : "Dan begitulah Kami jadikan kamu (umat Islam) umat yang adil serta pilihan". "Dan carilah apa yang dianugerahkan Allah kepadamu dari (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi". Sementara dalam hadits disabdakan : "Bekerjalah untuk duniamu seakan kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan kamu akan mati esok hari".

Faktor-faktor Zuhud
Zuhud merupakan salah satu maqam yang sangat penting dalamtasawuf. Hal ini dapat dilihat dari pendapat ulama tasawuf yang senantiasa mencantumkan zuhud dalam pembahasan tentang maqamat,meskipun dengan sistematika yang berbeda - beda. Al-Ghazali menempatkan zuhud dalam sistematika : al-taubah, al- sabr, al-faqr, al-zuhud, al-tawakkul, al-mahabbah, al-ma'rifah dan al-ridla. Al-Tusi menempatkan zuhud dalamsistematika : al-taubah,al-wara',al-zuhd, al-faqr,al-shabr,al-ridla,al-tawakkul, dan al-ma'rifah. Sedangkan al-Qusyairi menempatkan zuhud dalam urutan maqam : al-taubah,al-wara',al-zuhud, al-tawakkul dan al-ridla.
Jalan yang harus dilalui seorang sufi tidaklah licin dan dapat ditempuh dengan mudah. Jalan itu sulit,dan untuk pindah dari maqam satu ke maqam yang lain menghendaki usaha yang berat dan waktu yang bukan singkat, kadang - kadang seorang calon sufi harus bertahun - tahun tinggal dalam satu maqam.
Para peneliti baik dari kalangan orientalis maupun Islam sendiri saling berbeda pendapat tentang faktor yang mempengaruhi zuhud. Nicholson dan Ignaz Goldziher menganggap zuhud muncul dikarenakan dua faktor utama,yaitu : Islam itu sendiri dan kependetaan Nasrani, sekalipun keduanya berbeda pendapat tentang sejauhmana dampak faktor yang terakhir.
Harun Nasution mencatat ada lima pendapat tentang asal - usul zuhud. Pertama, dipengaruhi oleh cara hidup rahib-rahib Kristen. Kedua, dipengaruhi oleh Phytagoras yang megharuskan meninggalkan kehidupan materi dalamrangka membersihkan roh. Ajaran meninggalkan dunia dan berkontemplasi inilah yang mempengaruhi timbulnya zuhud dan sufisme dalam Islam. Ketiga, dipengaruhi oleh ajaran Plotinus yang menyatakan bahwadalam rangka penyucian roh yangtelah kotor,sehingga bisa menyatu dengan Tuhan harus meninggalkan dunia. Keempat, pengaruh Budha dengan faham nirwananya bahwa untukmencapainya orang harus meninggalkan dunia dan memasuki hidup kontemplasi. Kelima, pengaruh ajaran Hindu yang juga mendorong manusia meninggalkan dunia dan mendekatkandiri kepada Tuhan untuk mencapai persatuan Atman dengan Brahman.
Sementara itu Abu al'ala Afifi mencatat empat pendapat parapeneliti tentang faktor atau asal -usul zuhud. Pertama, berasal dari atau dipengaruhi oleh India dan Persia. Kedua, berasal dari atau dipengaruhi oleh askestisme Nasrani. Ketiga, berasal atau dipengaruhi oleh berbagai sumber yang berbeda- beda kemudian menjelma menjadi satu ajaran. Keempat, berasal dari ajaran Islam. Untukfaktor yang keempat tersebut Afifi memerinci lebih jauh menjadi tiga : Pertama, faktor ajaran Islam sebagaimana terkandung dalam kedua sumbernya, al-Qur'an dan al-Sunnah. Kedua sumber ini mendorong untukhidup wara', taqwa dan zuhud.
Kedua, reaksi rohaniah kaum muslimin terhadap sistemsosial politik dan ekonomi di kalangan Islam sendiri, yaitu ketika Islam telah tersebar keberbagai negara yangsudah barang tentu membawa konskuensi - konskuensi tertentu,seperti terbukanya kemungkinan diperolehnya kemakmuran di satu pihak dan terjadinya pertikaian politik interen umat Islam yang menyebabkan perang saudara antara Ali ibn Abi Thalib dengan Mu'awiyah,yang bermula dari al-fitnah al-kubraI yang menimpa khalifahketiga, UstmanibnAffan (35 H/655 M). Dengan adanya fenomena sosial politik seperti itu ada sebagian masyarakat dan ulamanya tidak inginterlibat dalamkemewahan dunia dan mempunyai sikap tidak mau tahu terhadap pergolakan yang ada,mereka mengasingkan diri agar tidak terlibat dalam pertikaian tersebut.
Ketiga, reaksi terhadap fiqih dan ilmukalam, sebab keduanya tidak bisa memuaskan dalam pengamalan agama Islam. Menurut at-Taftazani, pendapat Afifi yang terakhir ini perlu ditelitilebih jauh, zuhud bisa dikatakan bukan reaksi terhadap fiqih dan ilmu kalam, karena timbulnya gerakan keilmuan dalamIslam, seperti ilmu fiqih dan ilmukalam dan sebaginya muncul setelah praktek zuhud maupun gerakan zuhud. Pembahasan ilmu kalam secara sistematis timbul setelah lahirnya mu'tazilah kalamiyyah pada permulaan abad II Hijriyyah, lebih akhir lagi ilmu fiqih,yakni setelah tampilnya imam-imam madzhab, sementara zuhud dan gerakannya telah lama tersebar luas didunia Islam.
Menurut hemat penulis,zuhud itu meskipun ada kesamaan antara praktek zuhud dengan berbagai ajaran filsafat dan agama sebelum Islam, namun ada atau tidaknya ajaran filsafat maupun agama itu, zuhud tetap ada dalam Islam. Banyak dijumpai ayat al-Qur'an maupun hadits yang bernada merendahkan nilai dunia, sebaliknya banyak dijumpai nash agama yangmemberi motivasi beramal demi memperoleh pahala akhirat dan terselamatkan dari siksa api neraka. Allah Berfirman:
                      
“Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shiddiqien dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka. bagi mereka pahala dan cahaya mereka. dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat kami, mereka Itulah penghuni-penghuni neraka(QS.Al-hadid :19)
     
“Dan Sesungguhnya hari Kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan)(Adl-Dluha : 4),
•        •     •      •   
Adapun orang yang melampaui batas,@Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,@Maka Sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).@Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,(QS. Al-Nazi'aat : 37 - 40).

Peralihan dari Zuhud ke Tasawuf
Benih - benih tasawuf sudah ada sejak dalam kehidupan Nabi SAW. Hal ini dapat dilihat dalam perilaku dan peristiwa dalam hidup, ibadah dan pribadi Nabi Muhammad SAW. Sebelum diangkat menjadi Rasul, berhari - hari ia berkhalwat di gua Hira terutama pada bulan Ramadhan. Disana Nabi banyak berdzikir bertafakur dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Pengasingan diri Nabi di gua Hira ini merupakan acuan utama para sufi dalam melakukan khalwat. Sumber lain yang diacu oleh para sufi adalahkehidupan para sahabat Nabi yang berkaitan dengan keteduhan iman, ketaqwaan, kezuhudan dan budi pekerti luhur. Oleh sebab itu setiap orang yang meneliti kehidupan kerohanian dalam Islam tidak dapat mengabaikan kehidupan kerohanian para sahabat yang menumbuhkan kehidupan sufi di abad - abad sesudahnya.
Setelah periode sahabat berlalu, muncul pula periode tabiin (sekitar abad ke I dan ke II H). Pada masa itu kondisi sosial-politik sudah mulai berubah darimasa sebelumnya. Konflik -konflik sosial politik yang bermula dari masa Usman bin Affan berkepanjangan sampai masa - masa sesudahnya.Konflik politik tersebut ternyata mempunyai dampak terhadap kehidupan beragama, yakni munculnya kelompok kelompok Bani Umayyah, Syiah, Khawarij, dan Murjiah.
Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, kehidupan politik berubah total. Dengan sistem pemerintahan monarki, khalifah - khalifah BaniUmayyah secara bebas berbuat kezaliman - kezaliman, terutama terhadap kelompok Syiah, yakni kelompok lawan politiknya yang paling gencar menentangnya.Puncak kekejaman mereka terlihat jelas pada peristiwa terbunuhnya Husein bin Alibin Abi Thalib di Karbala. Kasus pembunuhan itu ternyata mempunyai pengaruh yang besar dalam masyarakat Islam ketika itu. Kekejaman Bani Umayyah yang tak henti - hentinya itu membuat sekelompok penduduk Kufah merasa menyesal karena mereka telah mengkhianati Husein dan memberikan dukungan kepada pihak yang melawan Husein. Mereka menyebut kelompoknya itu dengan Tawwabun (kaum Tawabin). Untuk membersihkan diri dari apa yang telah dilakukan, mereka mengisi kehidupan sepenuhnya dengan beribadah. Gerakan kaumTawabin itu dipimpin oleh Mukhtar bin Ubaid as- Saqafi yang terbunuh di Kufah pada tahun 68 H.
Disamping gejolak politik yang berkepanjangan, perubahan kondisi sosialpun terjadi.halini mempunyai pengaruh yang besar dalampertumbuhan kehidupan beragama masyarakat Islam. Pada masa Rasulullah SAW dan para sahabat,secara umum kaum muslimin hidup dalam keadaan sederhana.KetikaBaniUmayyah memegang tampuk kekuasaan,hidup mewah mulai meracuni masyarakat, terutama terjadi di kalanganistana. Mu'awiyah bin Abi Sufyan sebagai khalifah tampak semakin jauh dari tradisi kehidupan Nabi SAW serta sahabat utama dan semakin dekat dengan tradisi kehidupan raja - raja Romawi. Kemudian anaknya,Yazid (memerintah 61 H/680 M - 64 H/683M), dikenalsebagai seorang pemabuk. Dalam sejarah, Yazid dikenal sebagai seorang pemabuk. Dalam situasi demikian kaummuslimin yang saleh merasa berkewajiban menyerukan kepada masyarakat untuk hidup zuhud, sederhana, saleh,dan tidak tenggelam dalam buaian hawa nafsu. Diantara para penyeru tersebut ialah Abu Dzar al-Ghiffari. Dia melancarkan kritik tajam kepada Bani Umayyah yang sedang tenggelam dalam kemewahan dan menyerukan agar diterapkan keadilan sosial dalam Islam.
Dari perubahan -perubahan kondisi sosial tersebut sebagian masyarakat mulai melihat kembali pada kesederhanaan kehidupan Nabi SAW para sahabatnya. Mereka mulai merenggangkan diri dari kehidupan mewah.Sejak saat itu kehidupan zuhud menyebar luas dikalangan masyarakat. Para pelaku zuhud itu disebut zahid (jamak : zuhhad) atau karena ketekunan mereka beribadah, maka disebut abid (jamak : abidin atau ubbad) atau nasik (jamak : nussak).
Zuhud yang tersebar luas pada abad -abad pertama dan kedua Hijriyah terdiri atas berbagai aliran yaitu :

Aliran Madinah
Sejak masa yang dini,di Madinah telah muncul para zahid.Mereka kuat berpegang teguh kepada al-Qur'an dan al-sunnah, dan mereka menetapkan Rasulullah sebagai panutan kezuhudannya. Diantara mereka dari kalangan sahabat adalah Abu Ubaidah al-jarrah (w.18 H.), Abu Dzar al-Ghiffari (w. 22H.), Salman al-Farisi (w. 32 H.), Abdullah ibn Mas'ud (w. 33 H.), Hudzaifah ibn Yaman (w. 36 H.). Sementara itu dari kalangan tabi'in diantaranya adalah Sa'id ibn al-Musayyad (w. 91 H.) dan Salim ibn Abdullah (w. 106 H.).
Aliran Madinah ini lebih cenderung pada pemikiran angkatan pertama kaum muslimin (salaf),dan berpegang teguh pada zuhud serta kerendah hatian Nabi. Selain itu aliran ini tidak begitu terpengaruh perubahan - perubahan sosial yang berlangsung pada masa dinasti Umayyah, dan prinsip - prinsipnya tidak berubah walaupun mendapat tekanan dari Bani Umayyah.dengan begitu, zuhud aliran ini tetap bercorak murni Islam dan konsisten pada ajaran -ajaran Islam.
Aliran Bashrah
Louis Massignon mengemukakan dalam artikelnya, Tashawwuf, dalam Ensiklopedie de Islam ,bahwa pada abad pertama dan kedua Hijriyah terdapat dua aliran zuhud yang menonjol. Salah satunya di Bashrah dan yang lainnya di Kufah. Menurut Massignon orang - orang Arab yang tinggal di Bashrah berasal dari Banu tamim. Mereka terkenal dengan sikapnya yang kritis dan tidak percaya kecuali pada hal - hal yang riil. Merekapun terkenal menyukai hal- hal logis dalam nahwu, hal - hal nyata dalam puisi dan kritis dalam hal hadits. Mereka adalah penganut aliran ahlus sunnah, tapi cenderung padaaliran - aliran mu'tazilah dan qadariyah. Tokoh mereka dalam zuhud adalah Hasan al-Bashri, Malik ibn Dinar, Fadhl al-Raqqasyi,Rabbah ibn 'Amru al-qisyi, Shalih al-Murni atau Abdul Wahid ibn Zaid,seorang pendiri kelompok asketis di Abadan.
Corak yang menonjol dari para zahid Bashrah ialah zuhud dan rasa takut yang berlebih -lebihan.Dalam halini Ibn Taimiyah berkata : "Para sufi pertama -tama muncul dari Bashrah.Yang pertama mendirikan khanaqah para sufi ialah sebagian teman Abdul Wahid ibn Zaid, salah seorang teman Hasan al-Bashri.para sufi di Bashrah terkenal berlebih -lebihan dalam hal zuhud, ibadah, rasa takut mereka dan lain -lainnya, lebih dari apa yang terjadi di kota - kota lain". Menurut Ibn Taimiyyah hal ini terjadi karena adanya kompetisi antara mereka dengan para zahid Kufah.
Aliran Kufah
Aliran Kufah menurutLouis Massignon, berasal dariYaman.Aliran ini bercorak idealistis, menyukai hal- hal aneh dalam nahwu, hal-hal image dalam puisi,dan harfiah dalam hal hadits.Dalam aqidah mereka cenderung pada aliran Syi'ah dan Rajaiyyah.dan ini tidak aneh, sebab aliran Syi'ah pertama kali muncul di Kufah.
Para tokoh zahid Kufah pada abad pertama Hijriyah ialah ar-Rabi' ibn Khatsim (w. 67 H.) pada masa pemerintahan Mu'awiyah, Sa'id ibn Jubair (w. 95 H.), Thawus ibn Kisan (w. 106 H.), Sufyan al-Tsauri (w. 161 H.)
Aliran Mesir
Pada abad - abad pertama dan kedua Hijriyah terdapat suatu aliran zuhud lain, yang dilupakan para orientalis, dan aliran ini tampaknya bercorak salafi seperti halnya aliran Madinah. Aliran tersebut adalah aliran Mesir. Sebagaimana diketahui, sejak penaklukan Islam terhadap Mesir, sejumlah para sahabat telah memasuki kawasan itu,misalnya Amru ibn al-Ash, Abdullah ibn Amru ibn al-Ash yang terkenal kezuhudannya, al-Zubair bin Awwam dan Miqdad ibn al-Aswad.
Tokoh - tokoh zahid Mesir pada abad pertama Hijriyah diantaranya adalah Salim ibn 'Atar al-Tajibi. Al-Kindi dalam karyanya, al-wulan wa al-Qydhah meriwayatkan Salim ibn 'Atar al-Tajibi sebagai orang yang terkenal tekun beribadah dan membaca al-Qur'an serta shalat malam, sebagaimana pribadi - pribadi yang disebut dalam firmanAllah :"Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam". (QS.al-Dzariyyat, 51:17). Dia pernah menjabat sebagai hakim diMesir,dan meninggal di Dimyath tahun 75 H. Tokoh lainnya adalah Abdurrahman ibn Hujairah (w. 83 H.) menjabat sebagai hakim agung Mesir tahun 69 H.
Sementara tokoh zahid yang paling menonjol pada abad II Hijriyyah adalah al-Laits ibn Sa'ad (w. 175 H.). Kezuhudan dan kehidupannya yang sederhana sangat terkenal. Menurut ibn Khallikan, dia seorang zahid yang hartawan dan dermawan, dll.
Dari uraian tentang zuhud dengan berbagai alirannya, baik dari aliran Madinah, Bashrah, Kufah, Mesir ataupun Khurasan, baik pada abad I dan II Hijriyyah dapat disimpulkan bahwa zuhud pada masa itu mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Pertama : Zuhud ini berdasarkan ide menjauhi hal - hal duniawi, demi meraih pahala akhirat dan memelihara diri dari adzab neraka. Ide ini berakar dari ajaran -ajaran al-Qur'an dan al-Sunnah yang terkena dampak berbagai kondisi sosial politik yang berkembang dalam masyarakat Islam ketika itu.
Kedua : Bercorak praktis, dan para pendirinya tidak menaruh perhatian buat menyusun prinsip - prinsip teoritis zuhud. Zuhud ini mengarah pada tujuan moral.
Ketiga : Motivasi zuhud ini ialah rasa takut, yaitu rasa takut yang muncul dari landasan amal keagamaan secara sungguh -sungguh. Sementara pada akhir abad kedua Hijriyyah, ditangan Rabi'ah al-Adawiyyah, muncul motivasi cinta kepada Allah, yang bebas dari rasa takut terhadap adzab-Nya.
Keempat : Menjelang akhir abad II Hijriyyah, sebagian zahid khususnya di Khurasan dan pada Rabi'ah al- Adawiyyah ditandai kedalaman membuat analisa, yang bisa dipandang sebagai fase pendahuluan tasawuf atau sebagai cikal bakal para sufi abad ketiga dan keempat Hijriyyah. Al-Taftazani lebih sependapat kalau mereka dinamakan zahid, qari' dan nasik (bukan sufi). Sedangkan Nicholson memandang bahwa zuhud ini adalah tasawuf yang paling dini. Terkadang Nicholson memberi atribut pada para zahid ini dengan gelar "para sufi angkatan pertama".
Suatu kenyataan sejarah bahwa kelahiran tasawuf bermula dari gerakan zuhud dalam Islam.Istilah tasawuf baru muncul pada pertengahan abad III Hijriyyah oleh Abu Hasyim al-Kufy (w.250 H.) dengan meletakkan al-sufy di belakang namanya. Pada masa ini para sufi telah ramai membicarakan konsep tasawuf yang sebelumnya tidak dikenal.Jika pada akhir abad II ajaran sufi berupa kezuhudan, maka pada abad ketiga ini orang sudah ramai membicarakan tentang lenyap dalam kecintaan (fana fi mahbub), bersatu dalam kecintaan (ittihad fi mahbub), bertemu dengan Tuhan (liqa') dan menjadi satu dengan Tuhan ('ain al jama')[21]. Sejak itulah muncul karya -karya tentang tasawuf oleh para sufi pada masa itu seperti al-muhasibi (w. 243 H.), al-Hakim al-Tirmidzi (w. 285 H.), dan al-Junaidi (w. 297 H.). Oleh karena itu abad II Hijriyyah dapat dikatakan sebagai abad mula tersusunnya ilmu tasawuf.

Kesimpulan
Zuhud adalah fase yang mendahului tasawuf. Munculnya aliran -aliran zuhud pada abad I dan II H sebagai reaksi terhadap hidup mewah khalifah dan keluarga serta pembesar - pembesar negara sebagai akibat dari kekayaan yang diperoleh setelah Islam meluas ke Syiria, Mesir, Mesopotamia dan Persia. Orang melihat perbedaan besar antara hidup sederhana dari Rasul serta para sahabat.
Pada akhir abad ke II Hijriyyah peralihan dari zuhud ke tasawuf sudah mulai tampak. Pada masa ini juga muncul analisis -analisis singkat tentang kesufian. Meskipun demikian,menurut Nicholson,untuk membedakan antara kezuhudan dan kesufian sulit dilakukan karena umumnya para tokoh kerohanian pada masa ini adalah orang - orang zuhud. Oleh sebab itu menurut at-taftazani,mereka lebih layak dinamai zahid daripadasebagai sufi.
hal-hal yang tidak jelas hukumnya, atau dengan kata lain menjaga diri daribarang yang syubhat.

Sejarah Paham
Banyak pendapat pro dan kontra mengenai asal-usul ajaran tasawuf, apakah ia berasal dari luar atau dari dalam agama Islam sendiri.Sebagian pendapat mengatakan bahwa paham tasawuf merupakam paham yang sudah berkembang sebelum Nabi Muhammad menjadi Rasulullah[1]. Dan orang-orang Islam baru di daerah Irak dan Iran (sekitar abad 8 Masehi) yang sebelumnya merupakan orang-orang yang memeluk agama non Islam atau menganut paham-paham tertentu. Meski sudah masuk Islam, hidupnya tetap memelihara kesahajaan dan menjauhkan diri dari kemewahan dan kesenangan keduniaan. Hal ini didorong oleh kesungguhannya untuk mengamalkan ajarannya, yaitu dalam hidupannya sangat berendah-rendah diri dan berhina-hina diri terhadap Tuhan. Mereka selalu mengenakan pakaian yang pada waktu itu termasuk pakaian yang sangat sederhana, yaitu pakaian dari kulit domba yang masih berbulu, sampai akhirnya dikenal sebagai semacam tanda bagi penganut-penganut paham tersebut. Itulah sebabnya maka pahamnya kemudian disebut PAHAM SUFI, SUFISME atau PAHAM TASAWUF, dan orangnya disebut ORANG SUFI.

Sebagian pendapat lagi mengatakan bahwa asal-usul ajaran tasawuf berasal dari zaman Nabi Muhammad. Berasal dari kata "beranda" (suffa), dan pelakunya disebut dengan ahl al-suffa, seperti telah disebutkan di atas. Mereka dianggap sebagai penanam benih paham tasawuf yang berasal dari pengetahuan Nabi Muhammad.
Beberapa definisi sufisme:
 Paham mistik dalam agama Islam sebagaimana Taoisme di Tiongkok dan ajaran Yoga di India (Mr. G.B.J Hiltermann & Prof.Dr.P.Van De Woestijne).
 Aliran kerohanian mistik (mystiek geestroming) dalam agama Islam (Dr. C.B. Van Haeringen).
Pendapat yang mengatakan bahwa sufisme/tasawuf berasal dari dalam agama Islam:
Asal-usul ajaran sufi didasari pada sunnah Nabi Muhammad. Keharusan untuk bersungguh-sungguh terhadap Allah merupakan aturan di antara para muslim awal, yang bagi mereka adalah sebuah keadaan yang tak bernama, kemudian menjadi disiplin tersendiri ketika mayoritas masyarakat mulai menyimpang dan berubah dari keadaan ini. (Nuh Ha Mim Keller, 1995).
Seorang penulis dari mazhab Maliki, Abd al-Wahhab al-Sha'rani mendefinisikan Sufisme sebagai berikut: "Jalan para sufi dibangun dari Qur'an dan Sunnah, dan didasarkan pada cara hidup berdasarkan moral para nabi dan yang tersucikan. Tidak bisa disalahkan, kecuali apabila melanggar pernyataan eksplisit dari Qur'an, sunnah, atau ijma." [11. Sha'rani, al-Tabaqat al-Kubra (Kairo, 1374), I, 4.] .
Pendapat yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari luar agama Islam:
Sufisme berasal dari bahasa Arab suf, yaitu pakaian yang terbuat dari wol pada kaum asketen (yaitu orang yang hidupnya menjauhkan diri dari kemewahan dan kesenangan). Dunia Kristen, neo platonisme, pengaruh Persi dan India ikut menentukan paham tasawuf sebagai arah asketis-mistis dalam ajaran Islam (Mr. G.B.J Hiltermann & Prof.Dr.P.Van De Woestijne).
(Sufisme)yaitu ajaran mistik (mystieke leer) yang dianut sekelompok kepercayaan di Timur terutama Persi dan India yang mengajarkan bahwa semua yang muncul di dunia ini sebagai sesuatu yang khayali (als idealish verschijnt), manusia sebagai pancaran (uitvloeisel) dari Tuhan selalu berusaha untuk kembali bersatu dengan DIA (J. Kramers Jz).
Al Quran pada permulaan Islam diajarkan cukup menuntun kehidupan batin umat Muslimin yang saat itu terbatas jumlahnya. Lambat laun dengan bertambah luasnya daerah dan pemeluknya, Islam kemudian menampung perasaan-perasanaan dari luar, dari pemeluk-pemeluk yang sebelum masuk Islam sudah menganut agama-agama yang kuat ajaran kebatinannya dan telah mengikuti ajaran mistik, keyakinan mencari-cari hubungan perseorangan dengan ketuhanan dalam berbagai bentuk dan corak yang ditentukan agama masing-masing. Perasaan mistik yang ada pada kaum Muslim abad 2 Hijriyah (yang sebagian diantaranya sebelumnya menganut agama Non Islam, semisal orang India yang sebelumnya beragama Hindu, orang-orang Persi yang sebelumnya beragama Zoroaster atau orang Siria yang sebelumnya beragama Masehi) tidak ketahuan masuk dalam kehidupan kaum Muslim karena pada mereka masih terdapat kehidupan batin yang ingin mencari kedekatan diri pribadi dengan Tuhan. Keyakinan dan gerak-gerik (akibat paham mistik) ini makin hari makin luas mendapat sambutan dari kaum Muslim, meski mendapat tantangan dari ahli-ahli dan guru agamanya. Maka dengan jalan demikian berbagai aliran mistik ini yang pada permulaannya ada yang berasal dari aliran mistik Masehi, Platonisme, Persi dan India perlahan-lahan mempengaruhi aliran-aliran di daam Islam (Prof.Dr.H. Abubakar Aceh).



Paham tasawuf terbentuk dari dua unsur, yaitu
(1) Perasaan kebatinan yang ada pada sementara orang Islam sejak awal perkembangan Agama Islam,
(2) Adat atau kebiasaan orang Islam baru yang bersumber dari agama-agama non-Islam dan berbagai paham mistik. Oleh karenanya paham tasawuf itu bukan ajaran Islam walaupun tidak sedikit mengandung unsur-unsur Ajaran Islam, dengan kata lain dalam Agama Islam tidak ada paham Tasawuf walaupun tidak sedikit jumah orang Islam yang menganutnya (MH. Amien Jaiz, 1980)

Tasawuf dan sufi berasal dari kota Bashrah di negeri Irak. Dan karena suka mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu domba (Shuuf), maka mereka disebut dengan "Sufi". Soal hakikat Tasawuf, ia itu bukanlah ajaran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam dan bukan pula ilmu warisan dari Ali bin Abi Thalib Radiyallahu 'anhu. Menurut Asy Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir rahimahullah berkata: "Tatkala kita telusuri ajaran Sufi periode pertama dan terakhir, dan juga perkataan-perkataan mereka baik yang keluar dari lisan atau pun yang terdapat di dalam buku-buku terdahulu dan terkini mereka, maka sangat berbeda dengan ajaran Al Qur'an dan As Sunnah. Dan kita tidak pernah melihat asal usul ajaran Sufi ini di dalam sejarah pemimpin umat manusia Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam , dan juga dalam sejarah para shahabatnya yang mulia, serta makhluk-makhluk pilihan Allah Ta'ala di alam semesta ini. Bahkan sebaliknya, kita melihat bahwa ajaran Sufi ini diambil dan diwarisi dari kerahiban Nashrani, Brahma Hindu, ibadah Yahudi dan zuhud Buddha" - At Tashawwuf Al Mansya' Wal Mashadir, hal. 28. (Ruwaifi' bin Sulaimi, Lc).
Kedudukan Syariat dalam Empat Tingkatan Spiritual
Empat tingkatan kedalaman beragama
Syari'at dalam perspektif faham tasawuf ada yang menggambarkannya dalam bagan Empat Tingkatan Spiritual Umum dalam Islam, syariat, tariqah atau tarekat, hakikat. Tingkatan keempat, ma'rifat, yang 'tak terlihat', sebenarnya adalah inti dari wilayah hakikat, sebagai esensi dari kempat tingkatan spiritual tersebut.
Sebuah tingkatan menjadi fondasi bagi tingkatan selanjutnya, maka mustahil mencapai tingkatan berikutnya dengan meninggalkan tingkatan sebelumnya. Sebagai contoh, jika seseorang telah mulai masuk ke tingkatan (kedalaman beragama) tarekat, hal ini tidak berarti bahwa ia bisa meninggalkan syari'at. Yang mulai memahami hakikat, maka ia tetap melaksanakan hukum-hukum maupun ketentuan syariat dan tarekat. Demikian seterusnya. Sufi lebih mementingkan ucapan gurunya dari pada AlQur'an dan hadits Rasulullah. Banyak ajran sufi tanpa dalil dan berupa cerita-cerita, dongeng,dan khurofat. Tidak sedikit yang terjerumus pada kesyirikan.

Contoh Paham
Berikut contoh paham Sufi atau paham tasawuf :
Paham Kesatuan Wujud
Paham ini berisi keyakinan bahwa manusia dapat bersatu dengan Tuhan. Penganut paham kesatuan wujud ini mengambil dalil Al Quran yang dianggap mendukung penyatuan antara ruh manusia dengan Ruh Allah dalam penciptaan manusia pertama, Nabi Adam AS. Allah Berfirman:
         
"...Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya (As Shaad; 72)"
Sehingga ruh manusia dan Ruh Allah dapat dikatakan bersatu dalam sholat karena sholat adalah me-mi'rajkan ruh manusia kepada Ruh Allah Azza wa Jalla . Atas dasar pengaruh 'penyatuan' inilah maka kezuhudan dalam sufi dianggap bukan sebagai kewajiban tetapi lebih kepada tuntutan bathin karena hanya dengan meninggalkan/ tidak mementingkan dunia lah kecintaan kepada Allah semakin meningkat yang akan bepengaruh kepada 'penyatuan' yang lebih mendalam.
Paham ini dikalangan penganut paham kebatinan juga dikenal sebagai paham manunggaling kawula lan gusti yang berarti bersatunya antara hamba dan Tuhan.




Baca Selengkapnya →