Selasa, 28 Desember 2010

Tugas Uas Kewirausahaan

1. Entrepreneurship atau kata lainnya kewirausahaan adalah bentuk proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan, disertai modal dan resiko, serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi atas usahanya tersebut.
2. Kata kunci Entrepreneurship yang saya lakukan
• Perencanaan – Memang benar tanpa adanya rencana kemana Anda menuju, Anda memiliki peluang yang kecil untuk mencapainya. Alasan nomor satu mengapa banyak usaha baru yang gagal adalah kurangnya antisipasi mereka dalam menghadapi masalah karena tidak adanya perencanaan.
• Menetapkan tujuan – Bersamaan dengan perencanaan adalah menetapkan tujuan. Tanyakan pada pengusaha sukses, dimanapun, jika mereka menetapkan dan mengerjakan yang mengarah mencapai tujuan, atau mereka melakukannya "mengikuti aliran" dan berharap yang terbaik. Jawabannya sudah jelas namun sering diabaikan.
• Adaptasi – Setiap bisnis, apapun jenisnya, menghadapi tantangan dan persaingan yang tidak ada habisnya. Diperlukan kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan-tantangan ini untuk menentukan apakan usaha bisa bertahan atau tidak. Pasar dipenuhi dengan berbagai usaha yang tidak mampu atau tidak mau beradaptasi pada perubahan.
• Inovasi – Lebih penting daripada sekedar mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar, pengusaha yang sukses akan terus-menerus fokus pada upaya mereka untuk berinovasi dan peningkatan atau membuat mereka keluar dari bisnis saat pelanggan mencari pesaing yang menawarkan sesuatu yang tidak Anda pikirkan .
• Memasarkan secara konstan – Marketing tidak hanya sekedar menjual atau mengiklankan sesuatu. Namun ini segala sesuatu yang Anda kerjakan dan hadapi. Setiap saat Anda berbicara dengan pelanggan, menjawab telepon, mengisi order,
• harus mampu memprediksi kemungkinan dimasa mendatang
• Berani mngambil resiko
• berani memulaii sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh resiko. Dalam hal ini, tentu tidak semua rseiko diambil, melainkan resiko yang telah diperhitungkan secara cermat
• Mempunyai daya tahan yang tinggi
• harus memiliki banyak akal dan tidak mudah putus asa. Harus selalu mampu bangkit dari kegagalan dan tekun
• Mempunyai visi ke depan
• segala yang dilakukannya harus mempunyai tujuan jangka panjang meski dimulai dengan lankah yang amat kecil. Harus mempunyai tarrget untuk jangka waktu tertentu
• Selalu berusaha memberikan yang terbaik
• harus selalu mengerahkan semua potensi yang dimilikinya.

3. Bentuk Entrepreneurship
• Entrepreneurship Bisnis : orang-orang yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan peluang-peluang usaha menjadi kesempatan usaha yang menguntungkan dirinya dan masyarakat konsumennya. Mereka sekedar orang yang memiliki keterampilan berbisnis, namun juga memiliki kepemimpinan pribadi yang tinggi, baik tercermin dari daya juang yang tinggi, kesabaran dalam menghadapi berbagai tantangan, dan toleransi terhadap ketidak menentuan.
Contoh nya : jualan pulsa, warung, dll.
• Entrepreneurship Goverment : berhubungan dengan berkembangnya fungsi layanan pemerintah mengikuti kaidah cara dan cara berpikir bisnis swasta. Pola pikir entrepreneur dipelopori oleh pimpinan birokrasi sehingga menghasilkan perubahan sistem birokrasi pada kepuasan pelanggan (masyarakat).
Pengembangan kewirausahaan pemerintah, atau lebih spesifik wirausaha birokrat, tidak berarti membentuk kongsi birokrat-pebisnis, sehingga menjadikan kantor pemerintah sebagai perusahaan yang mengambil untung dari masyarakat. Seorang birokrat harus bisa mengidentifikasi adanya kemacetan dalam birokrasi, menyediakan jalan keluar, dan melahirkan inovasi kelembagaan (capacity building) dan perubahan dari cara berfikir birokrat ke entrepreneur.

Contoh nya Pendirian Partai, Pertamina

• Entrepreneurship Sosial :sosial ini lebih menitiberatkan kepada lahirnya bangunan tata nilai sosial yang dicapai melalui perubahan sosial disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan sosial. Perbedaan kewirausahaan individu dan sosial adalah terletak pada mekanismenya. Mekanisme sosial adalam memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung menjadi lebih berkesempatan untuk mencapai kesejahteraan. Kewirausahaan sosial memuat tiga komponen : (a) mengindentifikasi sistem/ keseimbangan yang menyebabkan kerugian atau berkurangnya kesejahteraan, (b) mengidentifikasi peluang perbaikan keseimbangan, dengan mengembangkan tata nilai sosial baru untuk mempengaruhi tata nilai yang ada, dan (c) menyusun keseimbangan baru, untuk mencegah kerugian dan menjamin kesejahteraan masyarakat.
Contohnya: membentuk sebuah lembaga-lembaga sosial seperti panti asuhan, anak asuh, lembaga amil zakat, dll

• Entrepreneurship Education : Entrepreneurship ini ada dalam ranah pendidikan persoalannya menyangkut bagaimana dikembangkan praksis pendidikan yang tidak hanya menghasilkan manusia terampil dari sisis intelektual, tetapi juga praktis pendidikan yang inspiratif-pragmatis. Kewirausahaan bisa diajarkan lewat sistem terstruktur, salah satu hasil penting dan utama praksis pendidikan. Lembaga pendidikan tidak dapat memberikan pekerjaan, tetapi bisa memastikan agar kasil didik mampu menciptakan pekerjaan. Menanamkan jiwa kewirausahaan perlu dimulai dari praksis pendidikan mengusung kebebasan. Kewirausahaan membuat orang yang berhasrat besar terhadap sesuatu menjadi secara finansial dan berkontribusi untuk masyarakat. Yang melatih keterampilan know-how dan tindakan yang menghasilkan ide-ide dan inovasi, meyakinkan orang lain untuk menolong dan bekerja dalam sebuah tim, menerjemahkan ide menjadi kenyataan, dan mendirikan perusahaan.
Contohnya membuka kursus bahasa, mendirikan sekolah