Buat agan/sista silakan disimak
ceritanya (maap agak panjang ) tapi ga
nyesel deh bacanya, membuka mata hati kita dari gemerlapnya kehidupan
dunia
Judul Cerita: Kakek Tua dan
Dagangannya yang Tak Laku-Laku
Di kampus ane ada seorang kakek,
dia sehari2 jualan tali sepatu. Selain itu juga dia juga ngejual2 koran.
Nih gan penampakkan kakeknya:
Spoiler for sang Kakek:
Oke kalo gitu kita mulai ya
ceritanya, duduk manis ya gan/sist
Nama saya Andre, saya mahasiswa
Jurusan Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Padjadjaran, duduk di bangku semester 3, setiap pagi saya melangkahkan kaki
dengan pasti menuju kampus yang terletak tidak begitu jauh dari rumah kontrakan
saya , pagi penuh semangat membara seorang pejuang kecil yang bercita cita
ingin mengubah dunia, ya impian kecil yang tidak mustahil kan sobat ?
Satu setengah tahun, sudah saya
lalui setiap hari menelusuri jalan yang sama menuju kampus, setiap pagi, wajah
wajah mahasiswa penuh ambisi lalu lalang seakan melangkah tanpa beban, pun
tanpa melengok ke lingkungan sekitar, ya mungkin ada satu atau dua orang yang
menyadari , bahwa di sepanjang jalan yang dilalui, begitu banyak pemandangan
yang menyayat hati, ya, menyayat hati bagi yang masih punya hati, ibu ibu duduk
lesu menggendong anak yang haus akan susu, bapak bapak tua, lumpuh tanpa bisa
mengeluh , kakek kakek yang bergolek di tengah teriknya matahari di jatinangor
ini ,tapi itu seakan sudah menjadi pemandangan yang lumrah , "lumrah ?
"
Saya mulai ragu akan eksistensi
teman teman saya yang bernama mahasiswa, yang dengan bangga mereka menyebut
diri masing masing sebagai agen perubahan, namun menanggapi hal yang setiap
hari mereka , anda, bahkan saya lihat, malah di sebut pemandangan yang lumrah,
miris memang, tapi inilah dunia KEJAM.
Satu sosok yang amat saya soroti,
setiap pagi, setiap hari, seakan tak pernah bosan, duduk seorang pria tua, yang
umurnya sudah lebih dari separuh baya, duduk termenung melamun memandangi
daganganya yang tak laku laku, bapak itu setiap hari menjajalkan tali sepatu,
dan sekali sekali menjual koran koran di pagi hari. Sungguh pemandangan yang
menyayat hati. Kehadiran bapak tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu
menimbulkan rasa iba. Siapa sih yang mau membeli tali sepatunya itu? teman
teman mahasiswa hanya lewat tak memperhatikan, bahkan hanya sekedar menawar
barang dagangan si kakek tua, masyaallah, Lalu lalang orang yang bergegas
menuju kampus seolah tidak mempedulikan kehadiran kakektua itu.
Kemarin setelah pulang dari
kampus, saya melihat kakek tua itu sedang duduk termenung menatapi daganganya,
saya sudah berniat akan membeli tali sepatu itu walaupun saya tidak begitu
membutuhkanya, saya menghampiri kakek tadi, menanyakan berapa harga tali sepatu
yang beliau tawarkan "lima ribu cep" mau beli yang warna apa ? oh
syukurlah ternyata masih ada yang mau beli dagangan bapak " sahutnya penuh
lirih, oh tuhan , harga sepasang tali sepatu beliau jual hanya dengan harga 5
ribu, mengambil untung hanya seribu rupiah dari orang yang menjual kepada
beliau , sontak darah saya berdesir cepat, seakan butiran airmata tak tahan
ingin menghujat keluar, betapa tidak, seribu rupiah, itu hanya bisa membeli
sebuah "gehu" pedas yang di jajalkan di pinggir pinggir jalan, dengan
sekuat hati saya tahan perasaan iba, " saya beli 2 pasang ya kek "
Kakek tersebut terlihat sangat
senang , karena akhirnya ,setelah dari subuh menjajalkan daganganya , baru pada
pukul 2 siang saya orang pertama membeli dagangan beliau , saya mengeluarkan
uang 20 ribu , beliau berkata , "ga ada kembalianya kakek mah nak "
,, "oh ga apa apa kek , ambil saja kembalianya , dari saya " Lalu
saya bertanya kembali, mengapa beliau dengan usia yang sudah lanjut, dan
seharusnya sudah duduk diam di rumah menikmati sisa sisa umur beliau, malah
masih bekerja keras membanting tulang , dari pagi hingga petang, menjajalkan
koran dan tali sepatu di lingkungan unpad tersebut ? tanya saya kepada beliau
,, dengan suara yang tertatih tatih beliau menjawab " yah, mau gimana lagi
nak, inilah dunia , mungkin allah belum meridoi saya kalau saya masih malas
malasan, saya punya anak di rumah di garut 12 orang, 5 orang sudah berkeluarga
dan pergi jauh meninggalkan kehidupan mereka yang serba berkekurangan, masih
ada 7 orang lagi anak saya yang masih duduk di bangku sma dan smp, ga mungkin
saya hanya duduk diam, sementara kaki saya masih kuat berjalan , "
Mendengar hal itu, sontak saya
menahan pekik yang begitu menyerang ke hati yang paling dalam, saya tak kuasa
melihat kepedihan dan ketegaran seorang kakek yang dimasa tuanya masih berjuang
demi menghidupi keluarganya .. "Lalu , disini kakek tinggal dimana ? dan
pulang berapa minggu sekali ke garut kek ?" tanyaku lirih ,, "Kakek
tinggal di musholla di sebelah sekre mahasiswa, kakek numpang tinggal disana
,sekaligus membantu membersihkanya, karena ga ada yang ngerawatnya, oleh UNPAD
kakek g di terima menjadi karyawanya, karena umur kakek udah terlalu tua,
padahal kakek berharap sekali dapet uang dari menjadi karyawan untuk membersihkan
musholla ini "imbuhnya , " kakek biasanya pulang ga menentu waktunya,
asalkan kakek udah bisa membeli beras 20 kg, baru kakek pulang, itu biasanya
sekitar 2 minggu mengumpulkan uang untuk membeli beras itu buat di bawa pulang
ke garut "katanya
Allahuakbar ,, demi keluarga
tercinta, beliau rela tidur di musholla yang dingin sendiri, ditemani kesepian
yang teramat mendalam , dan kerinduan akan menghabiskan hidup tenang, demi
mencari sesuap nasi , membela harga diri, untuk tidak menjadi pengemis yang
tanpa ada usaha sedikitpun ,
sungguh beliau begitu mulia, dan
semoga Allah selalu bersama orang yang berhati seperti seorang malaikat yang
sengaja di utus tuhan kebumi agar manusia dapat belajar, menghilangkan
ketamakan dan bermalas malasan
Untuk teman teman ku, yang
mengatas namakan diri mereka mahasiswa, terutama anda yang berkuliah di kampus
unpad jatinangor ini, saya harap, ini hanya salah satu bentuk saya saling
berbagi, saling mengingetkan, bahwa di luar sana, masih banyak saudara saudara
kita yang membutuhkan perhatian, jadilah mahasiswa seutuhnya, karena saya
sendiri tidak mampu berbuat banyak, saya butuh kalian, kalian yang berjiwa
besar , yang mau sedikit meluangkan waktunya memperhatikan orang orang di
sekitar,
Mulailah dari diri sendiri, mulai
dari hal yang kecil,
mulai dari sekarang !!!
dikutip dari http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12302460